Minggu, 19 November 2017

Contoh Puisi Spontanitas



Tahu tak Tahu

Tak tahu
Harus kutekan apa
Ini jari harus henti di mana
Lebih tepat huruf apa
Di keyboard ini
Yang ku tahu
Hanya kekasih di samping kiri
Terbaring tak ada kata kuat
Tuk tunjukkan powernya
Pada dunia
            Tak ada lagi darah
            Alir dari hidung
            Juga dari mulut
            Hanya stabilkan tensi darah
            Yang dokter pinta
Juga di samping kananku
Seorang bapak
Belum tua amat
Dengan kepulasan rehatnya
Kadang ada igauan
Buka memori zaman dulu
Yang para cucunya tak tahu
Harus menjawab apa
            Yang ku tahu
            Tak semua orang tua
            Alami hal itu
Yang ku tahu
Orang tua akan pikun
Lebih dahsyat
Dari kamar sebelah kudengar
Lolong dan jerit ibu-ibu
Yang belum relakan
Kepergian bapaknya
            Begitu keluarga lain datang
            Tangis pecah kian membangkitkan
Rasa iba nan simpati
Atas musibahnya
Yang ku tahu
Siapapun harus tahu
Di mana pun dan kapan pun
Harus bersiap diri
Tuk hadiri panggilanNya
Ternyata, kini yang ku tahu
Senin ini, 22 November 2017 ini
Pukul 09.57 ini
Ku tekan huruf demi huruf
Tuk kisahkan pagi bersinar
Di kamar Mekah 3 L
RS Muhammadiyah Kediri
                        LNR, 20 November 2017

Senin, 06 November 2017

Teks Pidato Persuasif "Menuntut Ilmu"



1.      Tema           : Rajin Menuntut Ilmu demi Masa Depan Cemerlang
2.      Judul           : Raih Predikat Juara Kelas dengan Belajar dan Songsong Kecemerlangan di Masa Datang
Allah berfirman tentang perlunya umat Islam untuk  mencari ilmu, yakni Yarfaillahulladziina amanuu minkum walladziina uutul ilma darojati wallahu bimaa ta’maluuna khobiir, ”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi pengetahuan beberapa derajat”  (QS: Al-Mujadalah 11)
Hal ini telah diawali oleh nabi Muhammad saw. Sewaktu dipaksa oleh malaikat Jibril untuk membaca. Iqro’ bismirobbikallladzi kholaq, yang artinya “Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Menciptakan”
Allah menciptakan berbagai ilmu untuk makhlukNya. Maka ini menandakan bahwa kita sebagai umat Islam diwajibkan untuk membaca. Membaca, tidak sekedar membaca sesuatu kemudian selesai. Namun lebih mendalam, bahwa membaca adalah mempelajari ilmu sebanyak-banyaknya. Ilmu Allah yang luas tak akan habis diambil oleh sekian banyak makhluknya. Minimal sedikit demi sedikit kita belajar. Melalui pendidikan formal maupun nonformal.
Pertama, melalui pendidikan keluarga. Kita telah dibekali orang tua masing-masing dengan ilmu agama, budi pekerti, seni, dan lain-lain.
Ke dua, pendidikan di sekolah. Di sini kita semakin banyak menerima berbagai cabang ilmu. Ilmu-imu yang berkelanjutan, kita terima sejak sekolah dasar, SLTP, hingga kalau kita kuliah nanti. Insya Allah...
Ke tiga, pendidikan di luar sekolah. Yaitu pembelajaran yang bisa kita dapatkan sepulang sekolah. Pelajar berkesempatan menggali informasi apapun melalui berbagai media, misalnya: belajar kelompok, buku-buku, surat kabar, bahkan yang sekarang tidak asing lagi yaitu internet.
Untuk itu kita sebagai pelajar tidak boleh malas dalam mencari ilmu. Masih terlalu banyak ilmu yang kita butuhkan. Tentu saja ini untuk bekal hidup kita di masa depan. Tidak ada kata terlambat, malas, atau tidak ada fasilitas. Kita harus rajin belajar. Menyimak setiap keterangan yang diberikan guru. Menyimak setiap apa yang kita pelajari. Agar kita mendapatkan hasil yang baik di sekolah.
Sukses di sekolah merupakan awal sukses di masa depan. Kita biasakan rajin belajar, baik di rumah maupun di sekolah. Jika telah terbiasa maka sampai kapanpun kita akan melakukan hal yang sama. Belajar sampai tua. Belajar tidak ada batas usia. “Utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi”, Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat.
Jika setiap pelajar mempunyai pemikiran yang sama. Yaitu rajin menggali ilmu sejak dini maka insya Allah kita semua menjadi juara-juara kelas. Juara kelas yang kreatif karena pandai memanfaatkan waktu dan segala fasilitas belajar. Semoga Allah mendengar harapan ini.
Sukses di sekolah sukses di masa depan. Itulah harapan setiap pelajar. Karena itu mari kita isi hari-hari kita dengan belajar. Kita berusaha menjadi manusia yang pandai, cerdas, bisa menentukan sikap dan pendapat. Sebagai bekal kehidupan kita di masa datang.
Kita adalah calon-calon pemimpin. Karena kita ditakdirkan untuk menjadi khalifah di bumi. Minimal memimpin diri sendiri untuk menjadi manusia yang baik. Kelak kitajuga  menjadi pemimpin rumah tangga, pemimpin anak-anak kita, hingga kita bisa memimpin masyarakat yang lebih luas. Ini semua memerlukan kecerdasan. Karena itu kita manfaatkan setiap waktu untuk belajar segala ilmu. Agar kita bisa menjadi pemimpin handal yang selalu ada dalam ridla Allah.
Selamat belajar, kesuksesan semoga akan kita dapatkan. Sukses di sekolah, sukses di masa depan. Sekarang cemerlang, masa depan lebih cemerlang.
      LNR, 30 Oktober 2016

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...