Masih tetap Rafi Ahmad.
Kasus Rafi merupakan contoh kasus yang menjadikan berkah bagi beberapa orang
yang terkait dengan penanganannya. Juga artis-artis lain yang terpaksa
berurusan dengan pihak kepolisian menjadi santapan sedap para kuli informasi
(bukan lagi kuli tinta). Ini baru kasus narkoba yang telah sekian lama dan
entah sampai kapan kasus semacam ini akan usai.Belum lagi kasus pencurian,
korupsi, nepotisme, kolusi, perselingkuhan, dan lain-lain yang semuanya tentang
keburukan ataupun kebobrokan mental.
Apabila kasus-kasus
macam tersebut tak terendus aparat, mereka aman-aman saja. No problem hingga
kegiatan tetap berlangsung sepanjang yang mereka kehendaki. Namun bila ada satu
atau dua orang tak bisa menikmati hasil yang menguntungkan dari kegiatan
tersebut, satu atau dua orang tadi akan mencari pelampiasan dengan menyebarkan
kasusnya. Sedangkan sifat penyebaran kasus tersebut bisa secara
trerang-terangan maupun tersembunyi.
Penyebaran kasus secara
terang-terangan dilakukan dengan melaporkan pada yang berwajib. Sehingga aparat
dengan mudahnya menciduk para tersangka. Sedangkan penyebaran secara
tersembunyi, pelapor cukup menghembuskan gosip-gosip tentang tersangka.
Lama-kelamaan akan tercium juga oleh aparat. Aparat pun bergerak menelusuri dan
menyelidiki tersangka dengan berbagai cara. Hingga suatu saat para tersangka
tertemukan.
Penemuan para tersangka
atas berbagai kasus adalah buah berkah bagi aparat. Aparat akan bersyukur
dengan penemuan baru atas kasus-kasus yang ada. Baik kasus kelas teri maupun
kasus kelas kakap. Berkah bisa didapat
dengan kepuasan sampai penghargaan dari atasannya. Sehingga dengan
penemuan kasus dan tersangkanya akan membahagiakan beberapa pihak. Tentu saja
tersangkanya akan merasa rugi.
Bisa dibayangkan
apabila di dunia bersih dari segala kejahatan. Semua manusia berbuat kebaikan.
Semua manusia mempunyai dasar keimanan yang kuat. Maka tak perlu lagi ada
polisi, tentara, maupun aparat lain yang berkewajiban untuk mempertahankan keamanan
masyarakat.
Memang pada dasarnya
sifat manusia sudah ditentukan oleh Pencipta, yaitu sifat baik dan buruk. Bila
buruk semua, tentu dunia akan cepat hancur akibat ulah manusia yang semuanya
tak bermoral. Tetapi bila baik semua juga tidak ada variasi hidup. Para ulama
dan pendeta tentu tidak ada pekerjaan untuk membina umat.
Pun para polisi akan
duduk manis di kantor. Nonton televisi bersama teman seprofesi, ngobrol, minum
kopi. Sehingga tak perlu lagi turun ke jalan untuk mengatur lalu lintas. Tak
perlu mengamankan penonton jika ada konser, apalagi konser gratis. Bahkan
pengacara, hakim, dan jaksa pun akan duduk terdiam dalam lembaganya
masing-masing karena tak ada yang minta bantuan hukum atas kasus yang
masyarakat miliki.
Maka dengan adanya
kasus Rafi Ahmad yang tak kunjung selesai ini merupakan berkah tersendiri bagi
pihak-pihak tertentu. Berkah atas job-job yang diterima, mulai dari wartawan
yang selalu menggali informasi dari orang-orang terdekat sampai siapapun orang
yang pernah berkomunikasi dengan Rafi Ahmad.
Pengacara mau membela
habis-habisan sampai usaha melepaskan dari jeratan hukum tak lain juga karena
berkah rizki. Apalagi jika kasus terkesan diulur-ulur. Rentetan rupiah akan
selalu mengalir mengisi kantong-kantong yang siap menganga.
Belum berhenti sampai
di situ, pihak penjara tak luput dari berkah. Di mana ada penjara yang
kemasukan artis atau orang-orang terkenal, maka berkah akan menyelimuti
lingkungan penjara. Misalnya para penjual di depan penjara akan semakin sering
kedatangan pelanggan. Hanya gara-gara mencari informasi, pelanggan akan membeli
sesuatu di tempat penjual tersebut.
Para petugas dalam
penjara akan terciprat berkah berupa makanan, rupiah, ataupun minimal nongol di
kamera bersama tersangka. Hingga wajahnya terpampang di televisi. Berkah bisa
berupa apapun yang sekiranya menguntungkan bagi sebagian orang.
Jadi tidak selamanya
yang buruk berdampak buruk bagi orang lain. Di samping ada yang dirugikan,
justru kejahatan ataupun keburukan seseorang kadang menguntungkan bagi orang
lain. Bisa-bisa karena suatu kejahatan akan menaikkan pangkat aparat yang
beruntung. Beruntung karena yang bersangkutanlah yang menemukan dan menangani
kasus yang buruk tersebut.
Kediri,
4 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar