Sekitar
dua tahun lalu banyak berita tentang kehilangan anggota keluarga. Dalam
beberapa hari sampai hitungan bulan, keluarga yang dianggap hilang tersebut
pulang dalam keadaan linglung. Korban bisa lupa akan keluarganya, bahkan juga
lupa akan jati dirinya.
Usut
punya usut ternyata si korban menjalani cuci otak. Cuci otak tersebut dilakukan
oleh orang yang tidak mau menampakkan diri. Karena memang pada dasarnya cuci
otak tersebut untuk kepentingan pihak pencuci otak itu sendiri. Korban bisa
dijadikan sebagai media penyampaian “sesuatu” kepada orang lain. Dengan
merekrutnya sebagai anggota atau untuk kepentingan pelampiasan nafsu belaka.
Antarpihak
berkenalan melalui jejaring sosial. Tidak ada yang tahu apa dan bagaimana yang
diucapkan hingga banyak gadis tergiur mau diajak bertemu. Di situlah awal
sebuah bencana. Karena dari pertemuan pertama, kedua, dan selanjutnya hingga
mereka bisa menjalin komunikasi yang lebih lanjut.
Korban
kebanyakan para remaja. Remaja yang masih dalam pencarian jati diri akan mudah “diiming-imingi”
dengan kemewahan, sehingga calon korban pun bagaikan kerbau dicocok hidungnya.
Kemana perintah dan ajakan pelaku dituruti saja. Nah, selama menghilang
beberapa hari itulah si korban digembleng ala pelaku.
Namun
syukurlah akhir-akhir ini tidak pernah lagi terdengar berita tentang pencucian
otak.
Lain
cuci otak, lain pula cuci uang. Dengan tujuan yang berbeda, pelaku cuci uang
kali ini adalah orang-orang “besar” yang tampak kaya. Cuci uang dilakukan
karena pelaku mencari harta karun negara dengan tidak halal. Melalui korupsi
para pelaku bisa mengeruk pundi-pundi yang sangat banyak. Karena banyaknya
hasil korupsi, rupanya pelaku juga kurang punya nyali untuk terbuka dengan
masyarakat. Menaruh uang di rekening pribadi saja juga tidak berani. Karena
semuanya akan terendus oleh aparat.
Tak
kurang akal, pelaku menitipkan hasil jarahan elit ini kepada sejumlah orang. Mereka
akan mencari sasaran yang bisa dititipi dengan dalih sebagai hadiah. Sasaran
utama adalah para gadis (ataupun tak gadis) cantik yang masih muda. Hadiah yang
diberikan bisa mulai dari sejumlah uang, jam tangan mewah, mobil, rumah, tanah,
sampai yang berbentuk usaha tertentu.
Jika
belum tercium aparat, keadaan seperti ini aman-aman saja. Hidup bergelimang
harta memang enak. Tinggal memilih apa yang diinginkan dan akan terkabulkan.
Karena semua sarana untuk mencapai keinginan telah tersedia.
Sepandai-pandai
tupai melompat akhirnya jatuh juga. Rupanya pepatah lama tersebut masih tetap
berlaku. Para gadis “matre” pun akhirnya harus berurusan dengan polisi maupun
KPK. Tapi ada juga yang sadar, bahwa apa yang diterimanya tersebut tidak halal
dan janggal. Kenapa dia memperoleh hadiah sebanyak dan semewah itu? Maka dengan
kesadarannya dia segera melapor kepada polisi bahwa dia menerima hal yang
demikian. Dengan harapan bahwa dengan melapor dia tidak akan dijerat hukuman
penjara.
Karena
itu perlu adanya kewaspadaan terhadap pemberian orang lain. Bermacam tujuan
memberikan hadiah, yaitu sebagai bentuk:
1.
apresiasi tehadap kinerja yang bagus
2.
kasih sayang
3.
sekedar pertemanan
4.
ajakan untuk menikah
Untuk menikah, tidak
hanya gadis yang menjadi sasaran untuk
dijadikan isteri yang ke sekian. Tetapi lelaki muda pun ternyata ada juga yang
menjadi sasaran pencucian uang. Sebagai imbalannya si lelaki tersebut mau
dijadikan suami. Enak juga, tanpa kerja keras si lelaki ataupun gadis muda hidup
mewah serba kecukupan.
Nah, kalau sudah
berurusan dengan polisi dan segala fasilitas menjadi bahan sitaan, apa yang
harus diperbuat?
Tugas orang tua untuk
selalu memberikan pengarahan kepada anak-anaknya untuk tidak terjerumus dalam gaya
hidup serba mewah. Karena dunia remaja penuh persaingan dalam hal kemewahan
fasilitas hidup. Mulai dari pakaian, jam tangan, hand phone, kendaraan, uang
jajan, dan sebagainya. Jika remaja tidak bisa memenuhi persaingan antarteman,
maka dianggap tidak gaul dan tidak modern.
Sungguh memrihatinkan!
Semoga generasi muda Indonesia selalu bermartabat. Sadar akan hal yang baik dan
buruk, sehingga kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin yang bersih dan bisa membangun negaranya
menjadi lebih baik.
13
Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar