Selasa, 17 Desember 2013

Penyuluhan Inovasi Pertanian oleh Pramuka



TAMAN PERSAWAHAN SEBAGAI INOVASI PERTANIAN
A.    PENDAHULUAN
Petani adalah salah satu tonggak kehidupan manusia.  Bisa dibayangkan seandainya tidak ada profesi petani, maka dapat dipastikan bahwa kehidupan manusia akan lumpuh. Apa yang harus dikonsumsi oleh manusia di seluruh alam ini memang bergantung pada kreasi dan aktivitas petani.
              I.              Latar Belakang Masalah
       Banyak petani mengeluh tentang pendapatan yang tidak seimbang. Antara tenaga, pikiran, dan modal yang telah banyak dikeluarkan menghasilkan pendapatan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
           II.              Tujuan Pembahasan
       Memberikan inovasi bagaimana meningkatkan pendapatan mereka sebagai petani. Sehingga perolehan petani tidak lagi terpuruk di tengah jalan. Generasi muda pun akan senang melakukan pengembangan perbaikan pertanian di desa.
        III.              Rumusan Masalah
       Bagaimana bisa meningkatkan pendapatan petani?
        IV.              Sumber Data
Keluhan berbagai petani di desa-desa.
B.     PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi adalah: 1. pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaharuan, 2. penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, alat).
Dengan demikian inovasi meliputi komponen ide atau gagasan, metode atau praktik, dan produk atau hasil dari yang diusahakan. Dari hal-hal tersebut harus mengandung yang serba baru. Karena pada dasarnya penggunaan metode lama kurang berhasil, atau tidak mendapatkan hasil yang baik. Sehingga diperlukan upaya pembaharuan demi peningkatan pendapatan.
Agar pendapatan dan keuntungan petani semakin meningkat, ada beberapa metode yang perlu diterapkan, yaitu:
1.      Pembuatan Kincir Angin
Selain untuk keperluan irigasi, pembuatan kincir angin diperlukan untuk membuat tenaga listrik. Tenaga listrik bisa disalurkan ke rumah-rumah warga. Juga bisa sebagai penerangan di sawah-sawah. Apabila sawah dalam keadaan terang di setiap saat, maka memanen tanaman pun bisa dilakukan sewaktu-waktu. Tidak harus menunggu siang hari. Masyarakat tidak perlu risau dengan biaya penerangan karena telah terbantu oleh tenaga kincir angin tersebut.
2.      Pembangunan Waduk di Sekitar Kincir Angin
Pembuatan waduk di sekitar kincir angin diperlukan untuk penampungan air hujan. Sedangkan di sekeliling persawahan dibuat parit untuk aliran air. Jika memerlukan air, maka tinggal membuka pintu parit yang terhubung dengan waduk tersebut sebagai aliran. Maka dalam keadaan musim kemarau pun masih punya simpanan air di waduk.
3.      Memelihara Sapi
Pemeliharaan sapi bisa diambil berbagai manfaatnya. Selain bisa dijual untuk kebutuhan yang mendesak, kotoran sapi pun bisa dipakai untuk pupuk kompos. Sehingga apabila masing-masing petani mempunyai sapi, maka bisa menghemat biaya pembelian pupuk untuk tanamannya.
Apabila ketiga metode di atas dapat dipadukan, misalnya dengan adanya kincir angin di persawahan, bisa dibangun juga arena pertamanan. Caranya dengan menanam tanaman hias di sekitar kincir angin. Tidak lupa tumbuhan peneduh juga ditanam di situ agar setiap orang yang singgah akan betah berada  di bawah kerindangannya. Menambahkan tempat duduk yang nyaman, juga menambahkan benih-benih ikan di dalam waduk sebagai sarana pemancingan. Bisa juga ditambahkan wisma tani serba guna sebagai tempat pengolah ikan atau sebagai tempat penyuluhan bagi kader petani desa. Taman persawahan ini bisa dibisniskan. Siapa pun yang ingin mengunjungi waduk dan kincir angin harus membayar seberapa yang warga kehendaki. Sehingga bisa menambah pendapatan kas desa.
Di sini diperlukan kerja sama dengan Balai Penyuluhan. Agar generasi muda lebih tertarik bagaimana mengembangkan pertanian yang menyenangkan. Memanfaatkan potensi pemuda yang punya pendidikan tinggi untuk kemajuan pertanian. Juga bisa memanfaatkan internet. Desa bisa menyediakan lahan kosong sebagai arena pembelajaran bercocok tanam di sekitar taman persawahan. Sehingga bisa dijadikan bisnis pula. Misalnya bekerja sama dengan sekolah-sekolah. Yang akan praktik bercocok tanam juga harus memberikan sumbangan. Tidak harus berupa uang, bisa juga berupa bibit, peralatan, ataupun yang lainnya. Jika warga bisa kompak menjalankan inovasi ini, maka akan dapat memupuk rasa kesatuan dan persatuan warga. Sehingga masyarakat petani pun akan hidup tenteram dengan hasil yang meningkat.
C.     PENUTUP
Dari inovasi di atas dapat dikatakan bahwa petani dapat menghemat, bahkan menambah penghasilan mereka. Menghemat uang berarti dapat mengurangi tanggungan listrik. Sedangkan untuk menanam tanaman, masyarakat telah tersumbang oleh pengunjung taman persawahan.
Kas desa pun akan lebih banyak. Selain masyarakat mengandalkan panen, kas desa akan terisi oleh pengunjung taman, pemancingan, pengolahan ikan, maupun pembuatan pupuk kompos yang terorgasisasi. Sehingga tidak ada lagi keluhan petani bahwa penghasilan mereka tidak seimbang dengan keringat yang mereka keluarkan.
D.    DAFTAR PUSTAKA
Ø  Bacaan-bacaan dari internet.
Ø  Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa    Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

 
(media power point!: gambar kincir angin, persawahan, ternak  sapi, penerangan, taman, waduk, gubug)

 (Dibawakan oleh Cholid, kelas VIII A MTs. Arrahmah. Mendapatkan juara ke-2, dalam lomba Pramuka tahun 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...