Kamis, 21 November 2019

KD 3.9 - 3.10 "Buku Fiksi dan Nonfiksi"


BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

A.    KOMPETENSI DASAR
No
Pengetahuan
Keterampilan
1
3.9 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca.
4.9  Membuat peta pikiran/ rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang dibaca..
2
3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi.
4.10 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca.

B.     INDIKATOR
1.      Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi.
2.      Menelaah hubungan unsur-unsur dalan buku fiksi dan nonfiksi.
3.      Membuat sinopsis tentang isi buku fiksi dan nonfiksi.





D.    URAIAN MATERI
Gerakan berliterasi telah lama dihimbaukan. Dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tidak tertinggal oleh informasi-informasi terkini. Literasi bisa melalui kegiatan mendengarkan maupun membaca. Karena itu setiap pelajar tidak akan terlepas dari kegiatan tersebut, terutama membaca buku.
Untuk mengenali buku-buku yang biasa dibaca, berikut ada penjelasan tentang model dan unsur yang membangun sebuah buku.

1.      Buku Fiksi
Buku fiksi merupakan salah satu karya sastra yang fiktif. Di dalamnya mengungkapkan realitas kehidupan, sehingga mampu mengembangkan daya imajinasi seseorang. Buku fiksi memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
 a.       Bersifat rekaan atau imajinatif
b.      Memiliki kebenaran yang realistis.
c.       Penggunaan bahasanya bersifat konotasi.
d.      Berisi tentang sebuah amanat.

 Contoh cuplikan teks fiksi.
Misteri Lemari Lula
Azaira
            Pulang sekolah lemari Lula dalam keadaan berantakan. Tumpukan baju yang selalu ditata rapi kali ini keluar dari tempatnya.
            “Ulah siapa ini? Pasti adik yang suka cari sesuatu di lemariku. Kemarin aku dapat hadiah ulang tahun bros dari Nania. Pasti adik mencarinya dan ingin memakainya. Huh! Biarkan aja deh. Toh bros cantik ini masih ada padaku,” iker Lula.
            Lula mengadu pada mama, “Ma… lemari Lula diacak-acak adik. Dia suka cari sesuatu, Ma. Tapi nggak mau mberesi lagi. Lihat, Ma… berantakan kan?
            “Masa, sih. Adik kan nggak pernah berbuat begitu. Dia memang selalu ingin tahu tentang apa yang kakak punya. Tapi selama ini kan belum pernah melakukan seperti apa yang kau tuduhkan,” bela Mama. Okelah, sekarang kita tata kembali baju-bajumu yang morat-marit ini. Sambil berpikir mama membantu Lula menata kembali pakaiannya ke dalam lemari.
            Diam-diam mama bertanya kepada adik tentang lemari kakaknya. Ternyata adik tidak tahu-menahu. Mama menyimpan dalam hati peristiwa itu. Juga tidak berusaha bertanya pada Emak yang setiap pagi ada di rumah. Karena pagi hari adalah hari yang sepi. Papa dan mama bekerja. Lula dan adik sekolah. Tinggal si Emak yang beres-beres rumah sambil memasak.
            Hari kedua sepulang sekolah, Lula dikejutkan oleh peristiwa seperti kemarin. Lemari Lula berantakan lagi. Pakaian yang kemarin dirapikan bersama mama kali ini keluar lagi dari tempatnya. “Hemm ulah siapa ya?”, Lula tak segera membereskan pakaiannya yang berantakan keluar. Lula mulai curiga dan melihat sisa-sisa uang sakunya yang berada di meja belajar. Barangkali ada yang berniat mencuri di kamarnya. “Loh,  uangku masih ada pada tempatnya. Masih utuh lagi. Cincin mama yang biasa aku pakai juga masih, huhh … apa sih maksudnya?”, Lula mulai kesal.
            ...

2.      Buku Nonfiksi
Buku nonfiksi merupakan sebuah karangan yang dihasilkan dalam bentuk cerita nyata atau cerita kehidupan setiap hari.
Atau buku nonfiksi merupakan buku karangan yang dibuat berdasarkan fakta atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri buku nonfiksi adalah, sebagai berikut:
a.       Bersifat menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya.
b.      Cerita nyata dan dipengaruhi oleh subjektivitas pengarangnya.
c.       Bahasa yang digunakan denotatif sehingga tidak bermakna ganda.

Contoh teks nonfiksi.
PEMASUNGAN MASA BERMAIN ANAK
Azaira
 “Belajar sampai ke Negeri Cina”. Seiring dengan perkembangan waktu, pepatah yang bersumber dari sebuah hadits tersebut sudah mengalami pergeseran makna. Karena Negara Cina saat ini bisa ditempuh dalam hitungan jam. Sehingga belajar di negeri orang yang letaknya jauh pun sekarang bukanlah aral yang berarti bagi sebagian orang yang berkantong tebal.
Pun demikian dengan Indonesia yang mewajibkan seluruh rakyatnya untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun. Pendidikan dasar yang bersifat formal, bahkan sejak dini sudah diperkenalkan dengan play group sampai TK. Masyarakat bisa juga memilih pendidikan nonformal yang menjamur bak kacang goreng, mulai dari pelajaran tambahan untuk materi sekolah, kesenian, olah raga, keterampilan, dan lain-lain. Tinggal sejauh mana kemampuan setiap orang tua untuk membiayai putra-putrinya dalam segala kegiatan yang disajikan oleh berbagai lembaga tersebut.
Tak jarang orang tua bekerja keras demi membiayai anaknya untuk mengikuti berbagai kegiatan mulai A sampai Z. Diawali pagi hari sekolah formal, siang pelajaran tambahan, sore hari mengaji ataupun les-les yang lain hingga malam hari. Anak seakan tidak sempat lagi untuk mengerjakan PR dari sekolah..
Orang tua yang idealis akan memaksakan kehendaknya untuk menjejalkan berbagai materi. Tujuannya tidak lain adalah anaknya menjadi yang terpandai, lebih berprestasi, bahkan tidak jarang yang mengejar gengsi.
Sebaliknya, hal ini akan memasung kebebasan anak. Anak akan kehilangan hak-haknya sebagai seorang anak. Anak yang seharusnya masih bisa bermain, bercanda tawa dengan teman sepermainan harus menurutkan keegoisan orang tua. Tidak lagi terdengar adanya nyanyian “jamuran” , permainan “gobag sodor”, bahkan “bola bekel” ataupun permainan “kelereng” sebagaimana yang dilakukan oleh anak pada jaman dahulu.
....


3.      Perbandingan Buku Fiksi dan Nonfiksi
NO
HAL
BUKU FIKSI
BUKU NONFIKSI
1
Unsur Buku
Bagian cover buku
Bagian cover buku
Rincian subbab buku
Rincian subbab buku
Judul subbab
Judul subbab
Penokohan (tokoh dan karakter)
Isi buku
Tema cerita
Cara menyajikan buku
Bahasa
Bahasa
Alur cerita
Sistematika
2
Jenis Buku
Cerpen, novel, drama, puisi, dll.
Esai, artikel, biografi, dll.
3
Struktur Buku
Abstrak (opsional): inti cerita
Cerita nonfiksi berupa karya-karya ilmiah. Sehingga strukturnya berupa penjabaran.
Baik berupa artikel, biografi, maupun jurnal ilmiah.
Orientasi: pengenalan tema, latar, dan tokoh
Komplikasi: muncul berbagai permasalahan (klimaks)
Evaluasi: munculnya pemecahan masalah.
Resolusi: penyelesaian masalah.
Koda: berisi amanat.
4
Kaidah Kebahasaan
Metafora: majas yang membandingkan antarbenda dengan sifat yang sama.
Denotatif.
Metonimia: menyebut sesuatu menggunakan ciri-cirinya.
Mengandung pengertian terbatas. (tidak ambiguitas)
Simile (persamaan): membandingkan hal satu dengan yang lain. Menggunaka kata-kata: seperti, bagaikan, laksana, bak, dll.
Menunjukkan keobjektivan penulis.
Bertujuan menggugah logika.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...