Rabu, 27 Februari 2013

Pungguk Berduka



Jika kau sentuh benang emas yang melingkar di kaki Pungguk. Dia pasti kan terkejut dan terjatuh. Pungguk tak ingin lagi bangkit dalam sakit. Kembali terbang bersama pungguk-pungguk lain ke bukit.

Sarang yang begitu kemilau terbuat dari benang, hiasan, dan alas tidur yang membuat nyaman. Seakan tak ingin meninggalkan sarangnya yang membuat pungguk lain silau. Apalah gunanya jika hati Pungguk selalu risau.

Suatu saat Pungguk dilepaskan bersama pungguk lain ke sebuah hutan mencari makan. Namun benang emasnya selalu dihentakkan untuk membuat segera kembali ke sarang. Berbagi bersama anak-anak yang sedang menanti kebersamaan.

Tapi pungguk selalu dicurigai bersama pungguk liar. Punguk tak pernah ingkar janji. Pungguk hanya mencari makan. Pungguk tak terbang bersama pungguk liar. Pungguk dihinakan, pungguk tak dipercaya. Tak ada pungguk liar berani mendekati Pungguk yang terbelenggu.

Pungguk merana. Pungguk berduka. Pungguk berjiwa hampa. Tak mau hidup di dunia fana. Di dalam sarang mewah nan hampa.

Hampa dalam sepi. Terbawa sampai ke hati. Duka karena curiga yang abadi. Pungguk bawa pergi menghadap Ilahi.
                                                                        27 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...