Sabtu Harpitnas. Sudah tidak asing lagi bagi para pegawai
kantoran maupun pelajar. HARPITNAS adalah sebuah istilah dari singkatan lelucon
yang dibuat oleh para pelajar. Yach, Hari
Kejepit Nasional. Hari masuk kerja atau sekolah pada satu hari di antara
hari-hari efektif. Umumnya pada hari Sabtu setelah hari Jumat libur nasional.
Tidak masalah pagi para pegawai kantor yang memang libur di
hari Sabtu dan Minggu. Sehingga sewaktu Jumat ada hari libur nasional, mereka
seakan mempunyai anugerah bisa berlibur selama tiga hari berturut-turut. Kadang
hal seperti ini dimanfaatkan untuk membuat momen keluarga. Jauh-jauh hari telah
mengintip kalender dan membuat rencana khusus untuk keluarga di hari
keberuntungan ini. Sampai-sampai mengorbankan anak-anak untuk bolos sekolah.
Dengan berbagai alasan yang dibuat ke sekolah, anak akan merasa asik-asik saja.
Karena akan berlibur bersama keluarga. Tentu hal yang sangat menyenangkan.
Tidak demikian dengan para pegawai yang tidak libur di hari
Sabtu. Atau masuk enam hari kerja. Justru ada hari libur nasional di hari Jumat
akan membuat malas berangkat kerja di keesokan harinya. Karena belum puas libur
satu hari, kerja lagi, libur lagi, dan kerja lagi di hari Senin. Hal yang
dirasakan oleh pegawai ini ternyata juga dirasakan oleh anak-anak sekolah.
Untuk menyiasati kekomplitan jumlah pegawai, ada perkantoran
yang membuat kebijakan sendiri. Yaitu tetap masuk pada hari Jumat (untuk
pegawai yang tidak merayakan hari besar agama tertentu) meskipun hari Jumat
libur. Sehingga pada hari Sabtu bisa berlibur selama dua hari. Tujuannnya
adalah:
1.
Bisa menyatukan hari libur dua hari
yang seharusnya terpisah (Jumat dan Minggu) menjadi Sabtu dan Minggu. Sehingga
bisa bepergian atau menikmati libur di rumah yang agak panjang.
2.
Menghindari bolos kerja. Karena
rata-rata setelah hari Jumat libur, pada hari Sabtu akan malas masuk kerja
lagi. Apalagi ada acara khusus, baik acara kantor maupun acara keluarga.
Hal seperti di atas tidak
hanya berlaku untuk para pegawai. Para pelajar pun bisa melakukan hal
yang sama. Jika mengenang masa-masa sekolah, tentu kita akan merasakan betapa
capainya bersekolah. Setiap enam hari dalam seminggu dipaksa untuk menerima
sekian banyak menu pelajaran. Tak heran jika mereka merasakan capai otak, capai
fisik yang membuat “penyakit bosan” akan selalu melanda para pelajar. Meskipun
tidak semua pelajar mempunyai karakter yang sama, kebanyakan pelajar akan
mencari celah-celah untuk lepas dari rutinitas sekolah. Maka bisa dimaklumi
jika ada libur sekolah adalah surga dunia bagi para pelajar.
Sama dengan pegawai, maka pihak sekolah juga seharusnya
mempunyai siasat. Misalnya, sekolah mengadakan ulangan bersama pada hari Sabtu
(harpitnas). Sehingga para pelajar tidak bisa bolos sekolah pada hari tersebut.
Pelajar akan takut tidak mempunyai nilai untuk pengisian rapor. Pelajar akan
semangat masuk sekolah kembali meskipun dengan keadaan yang terpaksa.
Selamat harpitnas… bagi yang sengaja menjepitkan hari ini
sebagai hari libur nasional ala pribadi.
:) :) :)
30 Maret
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar