Penipu
Cari Celah di Pagi Hari
Tak
bosan-bosannya penipu berkedok program produk berhadiah meluncurkan aksinya.
Modus yang telah berjalan lumayan lama ini tetap saja telaten mencari celah-celah keberhasilan melalui masyarakat yang
kurang waspada. Modus ini saya ketahui sejak tahun 2011.
Demi
meraup rizki tak halal yang datangnya dari para korban, para pelaku rela
bermodalkan selebaran berhohologram. Tak tanggung-tanggung, mereka berani
membawa nama-nama pejabat di kepolisian, notaris, direktur, dan orang-orang
penting yang sebenarnya tidak tahu apa-apa.
Saya
telah mengoleksi selebaran palsu tersebut sejak dua tahun yang lalu. Suami saya
yang selalu mendapatkan selebaran palsu tersebut setiap hendak berangkat kerja
di tepi jalan. Sengaja saya kumpulkan sebagai koleksi untuk mengingatkan kepada
teman atau saudara-saudara agar jangan sampai tertipu.
Pernah
sekali suami saya mendapati seorang wanita yang seakan-akan mencari-cari
sesuatu di rerumputan, di mana setiap pagi suami saya berada di situ. Sepeninggal
wanita tersebut ternyata ada lagi selebaran palsu di situ sebagaimana pernah
suami saya dapatkan. Kesimpulan kami bahwa kemungkinan wanita itulah yang
menyebarkan selebaran tipuan tersebut.
Kondisi
kertas selebaran dibuat dalam ukuran macam-macam. Ada yang kecil dan besar.
Dilipat dengan berbungkuskan plastik, dan dipres. Kadang-kadang dimasukkan
dalam kemasan produk. Bisa dalam kemasan sabun detergent, kemasan snack,
kemasan kopi susu, dan lain-lain. Bisa juga dengan cara menyebar di tepi-tepi
jalan.
Hal
ini sangat merugikan produsen-produsen besar yang namanya mereka manfaatkan.
Karena pada dasarnya produsen-produsen terkenal tersebut tidak sedang
menjalankan program berhadiah. Pernah sekali saya mengonfirmasikan ke sebuah
perusahaan karena “emak” saya bingung mendapatkan selebaran tersebut di dalam
detergent. Padahal kemasan detergent tersebut masih utuh dan bersegel. Untuk
membuktikan kebenarannya, saya menelepon ke perusahaan di hadapan si emak. Benar,
memang tidak sedang mengadakan program berhadiah. Barulah si emak percaya.
Iming-iming
mobil maupun hadiah-hadiah menarik lainnya rupanya masih menjadi perhatian
masyarakat awam. Sehingga kalaupun ada yang berhasil tertipu, sungguh kasihan
mereka. Hanya dengan beberapa kali telepon, melayanglah sekian juta rupiah yang
ditransfer ke bank-bank yang ditunjuk oleh penipu.
Kebetulan
pagi ini saya menyempatkan melemaskan kaki dengan keluar rumah bersama suami.
Tak terduga ternyata selebaran tersebut masih saja diedarkan. Tidak hanya di tepi
jalan, kali ini diletakkan tepat di depan pintu pagar rumah. Berjalan sampai di
rumah tetangga, di depan pintu pagar tetangga pun saya dapati selebaran yang
sama.
Pikir
saya modus tersebut sudah tidak ada lagi karena kemungkinan besar masyarakat
luas telah mengenalnya. Sehingga harapan saya tidak ada orang yang mudah
tertipu dengan cara tersebut. Ini membuktikan bahwa para penipu tetap gigih
berjuang dalam bekerja dan mencari rizki.
Sayang ibadahnya dalam mencari rizki harus membuat penderitaan orang lain. Semoga
tidak akan ada korban yang terpedaya oleh berbagai cara penipu. Saya yakin
masyarakat semakin pandai dan kritis dalam menghadapi segala masalah. Sehingga
segala sesuatu bisa dipikir secara logis.
Kediri, 2 September 2013
sekarang cara-cara orb utk menipu semakin banyak dan suka bikin geram, ya. Semoga semakin byk yang waspada
BalasHapussemakin terjepit ulah penipu, semakin banyak banyak kreasinya he he he
BalasHapus