Senin, 25 November 2013

Puisi "HIV"

               Dia Meregang Nyawa
                    (Luluk Nur R.)
Kawan…
Kau tak pernah tahu
Orang yang sangat aku sayangi
Sekarang terkapar
Sekarang tak berdaya dan meregang nyawa
---
Dulu
Paman pamit ke kota tuk cari sesuap nasi
Tapi setelah sukses
Dia banyak hamburkan uang demi night club
Hingga … kata bapakku
Paman suka berganti-ganti pasangan
---
Kawanku, bapakku juga bilang
Paman terserang Human Immunodeficiency Virus
Virus mematikan hingga akibatkan aid
Hingga kekebalan tubuh paman hilang
Dan rentan terhadap penyakit
 ---
Lihatlah, Kawanku…
Lihatlah dia
Dia yang dulu tampan gagah perkasa
Sekarang tinggal tulang berbalutkan kulit
Pucat wajahnya bak mayat hidup yang tinggal menunggu giliran
---
Giliran apa, Kawan?
Yach… dia tinggal menunggu giliran dijemput Izroil
Izroil sang pencabut nyawa
Karna itu
Aku harus siap, Kawan…
Relakan kepergiannya
---
Tapi, Kawan… selama dia masih hidup
Jangan kucilkan pamanku
Jangan jauhi dia
karena paman membutuhkan bantuan dan dukungan
tuk bisa lanjutkan sisa hidupnya dengan tanpa beban
dan siap pulang ke rahmatullah dengan ikhlas
---
Untukmu, Kawan… untuk kita semua
Waspada jika kita berobat
Juga waspada bila kita transfusi darah
Kita pinta kepada dokter
Jarum suntik yang baru
Agar kita tak menjadi bagian dari paman
                        Minggiran, 11 Oktober 2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...