Haruskah
Tahun Baru Dirayakan?
Sekedar
flash back, menengok pergantian tahun baru yang kemarin-kemarin. Selalu ada
peristiwa yang mengakibatkan korban. Terutama di daerah perkotaan. Karena di
situlah tempat berkumpulnya mulai anak-anak, remaja, dewasa, bahkan tidak
sedikit orang tua ikut menyemarakkan hingar-bingarnya pergantian tahun baru.
Sebelum
mengakhiri tahun yang telah dilaluinya, yakni pukul 24.00 mereka bisa
berkelompok-kelompok untuk kebut-kebutan. Bersuka ria dengan berjoget-joget apabila
disajikan pesta musik. Ada kalanya
golongan tertentu melakukannya dengan mabuk terlebih dahulu. Dengan alasan
mereka akan semakin semangat dan berani dalam menghadapi keramaian.
Dalam
keadaan euforia mereka kadang lupa akan sekitarnya. Sehingga perasaan emosi
kadang kurang terjaga. Hanya tersenggol fisik oleh pengunjung lain, akan
menimbulkan pertengkaran. Bahkan meluas hingga tawuran. Bila dalam keadaan
mabuk, tentu kesadaran berkurang hingga akan menimbulkan akibat yang tidak baik.
Rasa manusiawi mereka akan hilang.
Maka
timbullah korban-korban, mulai dari yang cidera sampai meninggal dunia. Belum lagi
korban kecelakan lalu lintas. Karena penuh sesaknya oleh para pengendara motor
yang ingin berhura-hura, membuat pengendara motor kurang sabar. Mereka
berteriak-teriak dan membunyikan klakson terus-menerus. Hal seperti ini bisa
juga menimbulkan korban karena mereka saling emosi, saling tersinggung, dan
sebagainya. Terutama yang diawali oleh pengendara motor yang mabuk. Tentu akan memicu
kurang stabilnya dalam bermotor. Bila kesadaran sedikit berkurang bisa jatuh,
menyenggol pengendara lain, hingga timbullah kecelakaan lalu lintas.
Hal
seperti di atas seharusnya tidak terulang-ulang setiap tahun. Masyarakat
bisa berkaca peristiwa sebelumnya. Yang bisa menjadi pelajaran bahwa hal-hal
buruk tidak perlu terjadi. Karena itu, masih perlukah menyambut tahun baru
dengan hal-hal seperti di atas?
Malam
yang seharusnya bisa dipergunakan untuk berintrospeksi diri. Apa saja yang
telah dilakukan selama setahun ke belakang. Jika memang ada yang kurang maka di
tahun berikutnya akan bisa memperbaikinya.
Malam
yang juga bisa menjadi acara keluarga di rumah. Berkumpulnya keluarga bagi yang
sulit untuk berkumpul karena aktivitas yang berbeda-beda. Nonton televisi
bersama-sama, makan-makan bersama, hingga ritual rasa syukur karena masih bisa
menikmati penghujung tahun dengan sehat.
Nah,
apa yang Anda lakukan dengan penyambutan tahun baru?
30
Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar