Minggu, 29 Desember 2013

Jelang Tahun Baru



Haruskah Tahun Baru Dirayakan?

Sekedar flash back, menengok pergantian tahun baru yang kemarin-kemarin. Selalu ada peristiwa yang mengakibatkan korban. Terutama di daerah perkotaan. Karena di situlah tempat berkumpulnya mulai anak-anak, remaja, dewasa, bahkan tidak sedikit orang tua ikut menyemarakkan hingar-bingarnya pergantian tahun  baru. 

Sebelum mengakhiri tahun yang telah dilaluinya, yakni pukul 24.00 mereka bisa berkelompok-kelompok untuk kebut-kebutan. Bersuka ria dengan berjoget-joget apabila disajikan pesta musik.  Ada kalanya golongan tertentu melakukannya dengan mabuk terlebih dahulu. Dengan alasan mereka akan semakin semangat dan berani dalam menghadapi keramaian.

Dalam keadaan euforia mereka kadang lupa akan sekitarnya. Sehingga perasaan emosi kadang kurang terjaga. Hanya tersenggol fisik oleh pengunjung lain, akan menimbulkan pertengkaran. Bahkan meluas hingga tawuran. Bila dalam keadaan mabuk, tentu kesadaran berkurang hingga akan menimbulkan akibat yang tidak baik. Rasa manusiawi mereka akan hilang.

Maka timbullah korban-korban, mulai dari yang cidera sampai meninggal dunia. Belum lagi korban kecelakan lalu lintas. Karena penuh sesaknya oleh para pengendara motor yang ingin berhura-hura, membuat pengendara motor kurang sabar. Mereka berteriak-teriak dan membunyikan klakson terus-menerus. Hal seperti ini bisa juga menimbulkan korban karena mereka saling emosi, saling tersinggung, dan sebagainya. Terutama yang diawali oleh pengendara motor yang mabuk. Tentu akan memicu kurang stabilnya dalam bermotor. Bila kesadaran sedikit berkurang bisa jatuh, menyenggol pengendara lain, hingga timbullah kecelakaan lalu lintas.

Hal seperti di atas seharusnya tidak terulang-ulang setiap tahun.   Masyarakat bisa berkaca peristiwa sebelumnya. Yang bisa menjadi pelajaran bahwa hal-hal buruk tidak perlu terjadi. Karena itu, masih perlukah menyambut tahun baru dengan hal-hal seperti di atas? 

Malam yang seharusnya bisa dipergunakan untuk berintrospeksi diri. Apa saja yang telah dilakukan selama setahun ke belakang. Jika memang ada yang kurang maka di tahun berikutnya akan bisa memperbaikinya.
Malam yang juga bisa menjadi acara keluarga di rumah. Berkumpulnya keluarga bagi yang sulit untuk berkumpul karena aktivitas yang berbeda-beda. Nonton televisi bersama-sama, makan-makan bersama, hingga ritual rasa syukur karena masih bisa menikmati penghujung tahun dengan sehat.

Nah, apa yang Anda lakukan dengan penyambutan tahun baru?
                                                                                                30 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...