Selasa, 31 Desember 2013

Tahun Baru 2014



Tableg Akbar? Ternyata Bisa Jadi untuk Menyambut Tahun Baru

Menjelang pergantian tahun baru, hiruk-pikuk keramaian di jalan raya dan tempat-tempat strategis sudah tidak aneh lagi. Di mana pun di belahan muka bumi ini. Selain yang bisa kita lihat sendiri, kita juga bisa melihat suasana keramaian melalui tontonan televisi. Hampir semua stasiun televisi menayangkan kemeriahan dan kegembiraan.

Semua terkesan hura-hura. Gegap-gempita lagu-lagu mulai yang lembut sampai yang norak pun tak luput dari tayangan televisi. Tujuannya adalah untuk menghibur masyarakat yang sedang menanti waktu bergantinya tahun. 

Dalam suasana yang penuh hiburan tersebut kadang melupakan tugas kita untuk bersyukur.  Bersyukur terhadap segala kenikmatan yang telah diberikan Tuhan selama ini. Apalagi berintrospeksi diri. Apa saja yang pernah kita lakukan selama setahun ke belakang. Kesalahan-kesalahan maupun kekurangan dalam menata kehidupan.  Jika telah menemukan “kekurangan” selayaknya kita segera memohon padaNya untuk bisa menjalani hal-hal yang lebih baik. 

Tontonan-tontonan menyambut tahun baru tidak harus diisi oleh penyanyi-penyanyi ternama. Hingar-bingar musik yang justru kadang menimbulkan kemaksiatan, mabuk-mabukan, pertengkaran, bahkan tawuran.

Bagi yang berada di rumah, beruntunglah yang kebetulan nonton televisi. Terutama yang memindah tayangan ke salah satu stasiun televisi. Yaitu adanya tayangan tableg akbar. Dengan memadukan 4 ustadz dan ustadzah, yaitu: ustadz Wijayanto, ustadz Subhi, ustadz Al Habsi, dan Mamah Dedeh. 

Dari situ masyarakat bisa mendapatkan siraman rohani dalam menyambut tahun baru.  Dengan penyampaian materi yang tidak monoton, diselingi humor, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan agama secara fleksibel. Terutama memotivasi dalam mengisi kehidupan di tahun 2014 nanti.

Tayangan tersebut merupakan teladan yang patut diacungi jempol. Karena mendidik masyarakat untuk selalu mendekatkan diri pada tuhannya. Baik dalam keadaan susah maupun senang. 

Jadi tontonan dalam menyambut tahun baru tidak harus berupa tontonan yang penuh hura-hura. Namun bisa diisi dengan tontonan yang bersifat kerohanian. Kalaupun banyak masyarakat yang menyadari kekurangannya, insya Allah di tahun 2014 masyarakat Indonesia akan semakin berkarakter.

Kediri,1Januari 2014 (00.00)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...