Selasa, 02 Desember 2014

Cerita berkah Ramadhan



Keluar dari mengambil uang di kamar, pak Yanto menemui kembali kurir rekanan kerjanya di ruang tamu. Tapi pak Yanto mendapati sang kurir tadi dalam keadaan pucat dan terbengong-bengong. Setelah ditanya ternyata uang yang dibawa kurang dua ratus ribu rupiah. Dia tampak takut sekali. Takut dengan pak Yanto dan takut bagaimana nanti dia harus bercerita dengan bosnya.

Melihat keluguannya, pak Yanto merasa kasihan dan menenangkannya. Pak Yanto memintanya untuk tidak bercerita pada bosnya. Pak Yanto memaklumi dan  menganggap uang itu sudah pas, bahkan memberinya saku. Kurir itu merasa ragu-ragu dengan keikhlasan pak Yanto. Namun  ia ucapkan rasa terimakasihnya dan pulang.

Sekitar sejam kemudian, kurir itu kembali lagi dengan wajah ceria. Dia bercerita bahwa uangnya sudah ketemu. Sewaktu dia diminta bosnya untuk mengirim uang ke pak Yanto untuk membeli suku cadang komputer, dia menyatukan uang dari 2 amplop yang masing-masing berisi satu juta. Ternyata waktu menyobek tepi amplop, masing-masing tertinggal seratus ribu karena lengket. Amplop itu sudah diremas-remas dan dibuang. Tetapi sepulang dari rumah pak Yanto, dia mencoba untuk membuka kembali amplop yang sudah dibuang tadi, dan alhamdulillah uang itu masih ada di amplop tersebut.

Subhanallah, padahal pak Yanto sudah mengikhlaskan uang itu. Waktu itu keluarga pak Yanto memang memerlukan uang untuk kepentingan harian dan persiapan lebaran. Kebetulan akhir-akhir ini Allah lagi menguji kesabaran keluarga pak Yanto. Akan tetapi mereka masih bersyukur karena mereka sekeluarga diberi kesehatan, sehingga mereka tetap bisa beraktivitas dan menjalankan kegiatan bulan Romadlon dengan lancar.

Tak lama kemudian isteri dan anak-anak pak Yanto pulang dari tarwih dan tadarus di masjid terdekat. Pak Yanto tidak bisa ikut tarwih di masjid karena pulang kerja sudah menjelang Isya’, sehingga tarwih sendiri di rumah. Pak Yanto menceritakan keajaiban itu dengan terharu. Rupanya Allah masih tetap menyayangi dan menjaga mereka.

Sejak Romadlon malam ke- 23 itu, mereka merasa Allah telah mengabulkan doa-doa mereka. Allah membuka kembali jalan mereka untuk menerima tetes demi tetes rizki Allah. Alhamdulillah mereka bisa mencukupi keperluan mereka lebih dari yang mereka minta kepada Allah. Terutama zakat mereka terpenuhi, karena selama bulan puasa mereka bingung bagaimana harus berzakat mal. Allah Maha Besar, segalanya milik Allah. Allah Maha Kaya, mereka minta sedikit milik Allah dengan penuh khusnudzon.

Allah akan mengabulkan permintaan semua hambaNya jika bersungguh-sungguh. Shodaqoh meskipun sedikit tetap akan diperhitungkan oleh Allah. Dan tetap berusaha dengan giat untuk mencari nafkah keluarga disertai keikhlasan. Insyaallah, pintu rizki akan terbuka untuk semua yang mau berusaha.

                                                                                               Mgr, 03 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...