SUMPAH LEMBU SURA
Babak I
(Di Kabupaten
Kediri,
ada seorang puteri bernama Dyah Ayu Pusparini. Dia seorang puteri raja
Brawijaya di Kerajaan Majapahit. Karena kecantikannya, tak heran jika banyak pangeran
yang ingin meminangnya. Karena itulah sang Raja bingung untuk menentukan calon
menantunya. Nah demi menjaga
perasaan para pelamar yang tidak mungkin diterima semua, raja pun berinisiatif
untuk mengadakan sayembara. Dia bermusyawarah dengan penasihatnya.)
Raja :
Penasihat, apa yang harus kulakukan dengan para pelamar itu?
Penasihat :
Sebaiknya Baginda membuat sayembara untuk memperebutkan sang putri.
Raja :
Tapi sayembara apa, Penasihat?
(Penasihat dan
Raja saling memikirkan kira-kira apa yang cocok untuk disayembarakan.)
Penasihat : Bagaimana kalau kita adakan sayembara pacuan
kuda, Baginda? Pasti seru. Siapa pemenangnya, dialah yang berhak mempersunting
sang Putri.
Raja : Kalau pacuan kuda, mereka akan membawa kuda
sendiri-sendiri. Bisa terjadi kecurangan dengan memperkuat kuda masing-masing
dan saling menyakiti kuda lawan.
Penasihat : Ya, sebelum pacuan kita cek dulu kondisi kuda
mereka. Demikian juga perlengkapan mereka juga harus kita cek, Baginda...
Raja :
Wah itu memerlukan waktu yang lama.
(Raja pun
berpikir sejenak. Mereka sama-sama diam.)
Raja : Nah... aku ada ide. Kerajaan kan mempunyai pusaka-pusaka
yang sakti. Peninggalan turun-temurun.
Penasihat :
Oh ya, Baginda... peninggalan yang mana itu?
Raja :
Peninggalan berupa busur dan gong yang sakti. Tapi akan kita suruh apa mereka
dengan kedua benda tersebut?
Penasihat :
Bagus sekali, Baginda... kita suruh mereka merentangkan busur dan mengangkat
gong sakti itu.
Raja : Baiklah. Kita buat pengumuman ke kerajaan-kerajaan dan mempersiapkan
arenanya.
Penasihat :
Siap, Baginda. Saya akan meminta kepada para prajurit untuk mempersiapkan
segalanya.
(bersambung)
LNR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar