Minggu, 27 November 2016

Drama Gunung Kelud II

                                                       Sumpah Lembu Suro



Babak II

(Di taman, sang Putri ditemani oleh inangnya sedang menikmati taman kerajaan.)

Inang               : Putri, apa sebaiknya kita tidak segera kembali ta, Putri.... nanti baginda mencari-cari lo..
Putri                : Sebentar ta, Mbok... aku lagi pingin melihat-lihat bunga-bunga ini lo... aduh  aku suka dengan bunga yang merah ini, Mbok..
Inang               : Tapi, Putri... cuacanya sudah mendung ini lo...
Putri                : Ala... sebentar saja, Mbok.. Mbok nggak suka ta dengan bunga-bunga ini?
Inang               : Saya sih... sukanya dengan bunga bank, Putri... (cengengesan)
Putri                : Idih... si Mbok! Dasar mata duitan. Ya sudah ayo kita pulang!
Inang               : La gitu lo, Putri... Eh, Putri... hidup itu kan perlu makan ta? Nah, bagaimana kita bisa makan, hayo?

(Mereka berjalan pulang ke istana sambil berbincang-bincang.)

Putri                : Kalau aku sih, makannya dikasih orang tua.
Inang               : Itu kan Putri. La saya bagaimana hayo! Saya harus kerja dulu. Nemani Putri ke mana-mana. Harus manut. Disuruh harus berangkat, harus mengerjakan. Kalau dimarahi ya harus manut.
Putri                : Ya iyalah, Mbok... terus apa hubungannya?
Inang               : Loh, Putri ini gimana sih? Setelah itu saya ya dapat uang gaji. Uangnya buat beli beras dan kebutuhan lain di rumah. Gitu loh, Putri...
Putri                : Oh iya ya, Mbok... Aku tahu...
Inang               : Ngomong-ngomong, gimana nih, Putri kabar sang pangeran?
Putri                : Pangeran? Pangeran yang mana?
Inang               : Wah.. Putri ini, saking buanyaknya pangeran yang ada di hati Putri. (cekikikan)
Putri                : Ah... simbok... suka godain terus (merajuk)

(Tiba-tiba baginda raja muncul bersama permaisuri.)

Raja                 : Dari mana saja putriku ini? Hah, Mbok... kau bawa kemana dia?
Inang               : A... anu... anu... Putri tadi... putri tadi....
Putri                : Halah... simbok ini mau bilang aja kok bingung sih...
Inang               : I.. iya, Baginda... kami baru dari taman. Kalau baginda murka, maka murkailah saya, Baginda...
Raja                 : Ha ha ha kenapa aku harus marah, Mbok... kamu sudah menjaga putriku dengan baik. Dia tidak lecet kulitnya kan...
Inang               : Anu... ten... tentu tidak, Baginda. Itu tidak boleh, kalau boleh memilih... seandainya ada luka pada putri, maka biarlah luka itu terjadi pada saya saja, Baginda ...
Permaisuri       : Iya... iya ... aku percaya padamu, Mbok. Pengabdianmu memang luar biasa. Ini lo, Mbok ... baginda mau bicara sama putri.
Inang               : Bebb... baiklah, Permaisuri. (inang menjauh)
Putri                : Ada apa sih, Ayahanda, Ibunda? Kelihatannya penting sekali.
Permaisuri       : Ini lo, ayahandamu mempunyai sebuah rencana. Nah, biar ayahandamu yang berbicara. Mari kita mencari tempat yang enak untuk ngobrol.

(Mereka bertiga duduk di kursi teras istana.)

Raja                 : Putri, kau semakin dewasa. Sudah saatnya ayah dan ibumu menimang cucu.
Putri                : Idihh, Ayahanda... aku belum ingin...
Raja                 : Putri, tidak baik menolak banyak lamaran. Takutnya nanti justru banyak menimbulkan fitnah.
Putri                : Sebenarnya, aku sendiri bingung, Ayah... beberapa pangeran memang meminangku. Tapi aku bingung untuk memilih. Menurutku semua belum ada yang cocok.
Raja                 : Ayahanda punya rencana. Pada minggu ke tiga nanti kita adakan sayembara untuk menggunakan benda pusaka kerajaan. Nanti pemenangnya akan menjadi suamimu.
Putri                : Kalau memang itu kehendak ayah, baiklah...
Permaisuri       : Terima kasih, putriku... kau memang putri yang baik.

(bersambung)
                                                                                                                                                 LNR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...