Minggu, 03 Maret 2013

Air adalah Hidup



Pagi-pagi antri mandi, meskipun ada 2 kamar mandi tetap saja ngantri. Satu rumah berpenghuni beberapa orang. Sampai pada giliran, tiba-tiba kran mampet. Usut punya usut ternyata otomatis pada pompa air lepas. Bisa dipastikan air dalam tandon habis. Padahal pagi-pagi harus segera menyiapkan segalanya. Haduuh… mau mandi ke tetangga? Terpaksa menunggu pembenahan pompa air hingga tandon air terisi kembali.

Air adalah sumber penghidupan. Keberadaannya wajib ada. Lebih baik tidak makan dalam beberapa hari dari pada tidak ada air dalam satu hari. Namun sarana untuk mendapatkan air juga tak kalah pentingnya. Air sudah disediakan oleh Yang Maha Penyedia. Tinggal manusia yang berkreasi untuk mengambil, mengelola, dan mengolahnya. Sarana pengambil air bisa berupa sumur maupun pompa air.

Keberadaan kedua sarana tersebut adalah hal biasa di mata masyarakat. Namun bila pompa air ngadat barulah terasa akan nilai pentingnya sang alat tersebut. Saat ini tak ada lagi orang yang membuat sumur untuk ditimba sebagaimana orang-orang dahulu lakukan. Mungkin masih ada beberapa orang membuat sumur di daerah pelosok. Padahal jika dilihat dari segi efisiensi tenaga, biaya, maupun letak akan tidak ekonomis lagi. Pompa air sangat berperan dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak? Sebagaimana gambaran di atas bila pompa air rusak maka tak ada air yang bisa dipakai dalam kebutuhan sehari-hari. Mulai memasak, bersih diri, mencuci, dan segala keperluan yang berhubungan dengan air terpaksa berhenti.

Punya pompa air sehat (tidak  gampang rusak) sudah tenteram, tidak takut kehabisan air. Setiap saat memerlukan tinggal “cethek” pejet saklar penghubung pompa air. Air akan mengalir ke mana pemilik mengarahkan. Memutar kran di mana pemilik memerlukan. Air mengalir lancar, itulah yang diharapkan setiap orang. Tetapi bagaimana jika listrik padam?

Ternyata belum cukup pada pompa air saja. Masyarakat masih memerlukan penampung air alias tandon air. Masih memerlukan biaya lagi. Karena itu di desa-desa masih banyak juga yang belum memiliki tandon tersebut. Dari segi biaya, penduduk tertentu belum mampu untuk melakukan (memiliki). Memang sebaiknya setiap rumah memilikinya. Jika listrik padam dalam waktu satu sampai dua jam saja tidaklah terlalu pusing. Barangkali masih ada sisa air di penampungan air buat masak maupun sisa di kamar mandi. Yang dikhawatirkan listrik padam sampai berjam-jam, padahal tidak punya simpanan air. Nah, mau ke mana harus berkegiatan yang berhubungan dengan air? Haruskah ke tetangga? Apakah tetangga juga tidak punya masalah yang sama?

Dari pada banyak pertanyaan lebih baik merawat secara berkala pompa air yang dimiliki, menguras tandon air dalam waktu tertentu. Tinggal melihat tingkat kekeruhan air yang tersedot pompa. Karena jenis air tiap daerah juga berbeda. Serta merawat lingkungan dengan penghijauan agar kondisi air yang dikonsumsi tetap segar.

Tandon air adalah penting, pompa air adalah sangat penting, dan air adalah hidup. Tanpa air manusia tidak bisa hidup.

4 Maret 2013

2 komentar:

  1. memang air itu sangat bermanfaat ya mbak, lebih baik ga ada makanan daripada ga ada air, hehehe
    btw sudah saya follow blognya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul kan? dalam keaadan kepepet, lebih baik nggak ada makanan dari pada air.
      Makasih sudah sudi mampir.

      Hapus

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...