Pagi-pagi antri mandi,
meskipun ada 2 kamar mandi tetap saja ngantri. Satu rumah berpenghuni beberapa
orang. Sampai pada giliran, tiba-tiba kran mampet. Usut punya usut ternyata
otomatis pada pompa air lepas. Bisa dipastikan air dalam tandon habis. Padahal pagi-pagi
harus segera menyiapkan segalanya. Haduuh… mau mandi ke tetangga? Terpaksa menunggu
pembenahan pompa air hingga tandon air terisi kembali.
Air adalah sumber penghidupan.
Keberadaannya wajib ada. Lebih baik tidak makan dalam beberapa hari dari pada
tidak ada air dalam satu hari. Namun sarana untuk mendapatkan air juga tak
kalah pentingnya. Air sudah disediakan oleh Yang Maha Penyedia. Tinggal manusia
yang berkreasi untuk mengambil, mengelola, dan mengolahnya. Sarana pengambil
air bisa berupa sumur maupun pompa air.
Keberadaan kedua sarana
tersebut adalah hal biasa di mata masyarakat. Namun bila pompa air ngadat
barulah terasa akan nilai pentingnya sang alat tersebut. Saat ini tak ada lagi
orang yang membuat sumur untuk ditimba sebagaimana orang-orang dahulu lakukan. Mungkin
masih ada beberapa orang membuat sumur di daerah pelosok. Padahal jika dilihat
dari segi efisiensi tenaga, biaya, maupun letak akan tidak ekonomis lagi. Pompa
air sangat berperan dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak? Sebagaimana gambaran
di atas bila pompa air rusak maka tak ada air yang bisa dipakai dalam kebutuhan
sehari-hari. Mulai memasak, bersih diri, mencuci, dan segala keperluan yang
berhubungan dengan air terpaksa berhenti.
Punya pompa air sehat
(tidak gampang rusak) sudah tenteram,
tidak takut kehabisan air. Setiap saat memerlukan tinggal “cethek” pejet saklar
penghubung pompa air. Air akan mengalir ke mana pemilik mengarahkan. Memutar kran
di mana pemilik memerlukan. Air mengalir lancar, itulah yang diharapkan setiap
orang. Tetapi bagaimana jika listrik padam?
Ternyata belum cukup
pada pompa air saja. Masyarakat masih memerlukan penampung air alias tandon
air. Masih memerlukan biaya lagi. Karena itu di desa-desa masih banyak juga
yang belum memiliki tandon tersebut. Dari segi biaya, penduduk tertentu belum
mampu untuk melakukan (memiliki). Memang sebaiknya setiap rumah memilikinya. Jika
listrik padam dalam waktu satu sampai dua jam saja tidaklah terlalu pusing. Barangkali
masih ada sisa air di penampungan air buat masak maupun sisa di kamar mandi. Yang
dikhawatirkan listrik padam sampai berjam-jam, padahal tidak punya simpanan
air. Nah, mau ke mana harus berkegiatan yang berhubungan dengan air? Haruskah ke
tetangga? Apakah tetangga juga tidak punya masalah yang sama?
Dari pada banyak pertanyaan
lebih baik merawat secara berkala pompa air yang dimiliki, menguras tandon air
dalam waktu tertentu. Tinggal melihat tingkat kekeruhan air yang tersedot
pompa. Karena jenis air tiap daerah juga berbeda. Serta merawat lingkungan
dengan penghijauan agar kondisi air yang dikonsumsi tetap segar.
Tandon air adalah
penting, pompa air adalah sangat penting, dan air adalah hidup. Tanpa air
manusia tidak bisa hidup.
4
Maret 2013
memang air itu sangat bermanfaat ya mbak, lebih baik ga ada makanan daripada ga ada air, hehehe
BalasHapusbtw sudah saya follow blognya ya
betul kan? dalam keaadan kepepet, lebih baik nggak ada makanan dari pada air.
HapusMakasih sudah sudi mampir.