Misteri Lemari
Lula
Azaira
Pulang sekolah lemari Lula dalam
keadaan berantakan. Tumpukan baju yang selalu ditata rapi kali ini keluar dari
tempatnya.
“Ulah siapa ini? Pasti adik yang
suka cari sesuatu di lemariku. Kemarin aku dapat hadiah ulang tahun bros dari
Nania. Pasti adik mencarinya dan ingin memakainya. Huh! Biarkan aja deh. Toh
bros cantik ini masih ada padaku,” pikir Lula.
Lula mengadu pada mama, “Ma… lemari
Lula diacak-acak adik. Dia suka cari sesuatu, Ma. Tapi nggak mau mberesi lagi.
Lihat, Ma… berantakan kan?
“Masa, sih. Adik kan nggak pernah
berbuat begitu. Dia memang selalu ingin tahu tentang apa yang kakak punya. Tapi
selama ini kan belum pernah melakukan seperti apa yang kau tuduhkan,” bela
Mama. Okelah, sekarang kita tata kembali baju-bajumu yang morat-marit ini.
Sambil berpikir mama membantu Lula menata kembali pakaiannya ke dalam lemari.
Diam-diam mama bertanya kepada adik
tentang lemari kakaknya. Ternyata adik tidak tahu-menahu. Mama menyimpan dalam
hati peristiwa itu. Juga tidak berusaha bertanya pada Emak yang setiap pagi ada
di rumah. Karena pagi hari adalah hari yang sepi. Papa dan mama bekerja. Lula
dan adik sekolah. Tinggal si Emak yang beres-beres rumah sambil memasak.
Hari kedua sepulang sekolah, Lula dikejutkan
oleh peristiwa seperti kemarin. Lemari Lula berantakan lagi. Pakaian yang
kemarin dirapikan bersama mama kali ini keluar lagi dari tempatnya. “Hemm ulah
siapa ya?”, Lula tak segera membereskan pakaiannya yang berantakan keluar. Lula
mulai curiga dan melihat sisa-sisa uang sakunya yang berada di meja belajar.
Barangkali ada yang berniat mencuri di kamarnya. “Loh, uangku masih ada pada tempatnya. Masih utuh
lagi. Cincin mama yang biasa aku pakai juga masih, huhh … apa sih maksudnya?”,
Lula mulai kesal.
Jenuh Lula menunggu mamanya pulang.
Meskipun menonton acara TV kesukaannya, Lula tidak konsentrasi melihatnya. Ia
masih jengkel dengan ulah seseorang yang telah mengacak-ngacak lemarinya. Ia
tidak habis pikir, kenapa harus lemarinya saja. Bukan lemari adik atau rak mama
yang di samping TV. Atau meja kerja papa yang di situ banyak barang
berharganya.
Baru saja mendengar suara motor
mama, Lula berlari menjemput mama ke depan. Belum lagi mama melepas tas kerja,
Lula segera menggandeng dengan paksa tangan mama. Dibawanya mama ke kamarnya.
“Lihat, Ma…ulah siapa sih? Apa maunya dia ngacak-ngacak lemariku,” emosi Lula
memuncak.
“Haduuh…! Oke-oke, tenang, Lula…
biarkan mama duduk dulu ya, Sayang… mama kan masih capai. Nanti akan mama
pikirkan. Mama mau minum dulu,” mama menjelaskan demikian karena memang mama
harus ganti pakaian dan istirahat sejenak untuk melepas lelahnya sepulang
kerja.
“Iya, Ma…,” jawab Lula dengan tak
bersemangat.
“Sebaiknya sedikit demi sedikit Lula
membereskan pakaian ya… nanti kalau capai, biar mama bantu. Oke?”, mama
menganjurkan pada Lula.
“Baik, Ma…,” jawab Lula semakin
ogah-ogahan.
Sepulang kerja, papa mengajak bicara
mama, Lula, dan adik. Mereka mengajak berhati-hati dalam menaruh apa pun yang
berharga. Selama ini belum pernah mereka kehilangan apa pun. Si Emak yang sudah
menjadi bagian dari keluarga Lula juga kelihatan aman-aman saja. Dia belum
pernah melakukan perbuatan yang merugikan di keluarga ini. Sehingga mereka
terbiasa sembarangan dalam meletakkan apa pun di rumah. Si Emak juga terbiasa
untuk merawat dan menyimpan sesuatu berharga yang tidak pada tempatnya.
Papa berharap keluarga inti tidak
membuka kesempatan kepada orang lain untuk melakukan hal yang tidak diinginkan.
Termasuk si Emak yang selama ini jujur juga jangan sampai menjadi gelap mata
jika ada keperluan mendesak. Maka mulai hari esok, semua harus menyimpan
sesuatu yang berharga dan menguncinya di dalam kamar. Termasuk arloji, laptop,
perhiasan, uang, dan lain-lain. Namun papa tidak menghendaki perubahan peraturan
ini sampai menyinggung si Emak.
Rutinitas pagi, papa dan mama kerja.
Lula dan adik ke sekolah. Mama meninggalkan uang belanja dan meminta si Emak
hati-hati jaga rumah. Dan mengawasi jika ada orang lain masuk rumah. Si Emak
hanya mengiyakan saja.
Ketika pulang sekolah, Lula tidak
mendapati si Emak yang biasanya selalu di depan TV sambil istirahat. Ia
langsung masuk kamar dan… kaget bukan main. Betapa tidak? Isi lemari Lula bukan
lagi acak-acakan tapi justru kosong.
“Mak….!,” teriak Lula sambil mencari
ke sana kemari si Emak. Lula menemukan Emak berselonjor di samping tempat
seterika dengan wajah capai. Di sampingnya ada kardus air mineral gelasan.
“Kenapa, Mak?,” tanya Lula.
“Lula, ternyata jendelamu tidak kau
tutup kan?”, tanya Emak.
“Iya, memang kanapa Mak?”, tanya
Lula penasaran.
“Dialah yang mengacak-ngacak
lemarimu (sambil menunjuk pada kardus). Selama dua hari kemarin, ternyata dia
mencari-cari …,” belum selesai Emak menjelaskan, Lula sudah memotong
pembicaraan.
“Mencari apa, Mak? Dan apa itu yang
di kardus?”, Lula semakin penasaran dan takut.
“Ini anak-anak kucing. Selama dua
hari kemarin, induknya ternyata mencari tempat untuk melahirkan. Emak juga
nggak tahu dari mana dia masuk. Ternyata, tadi waktu Emak mau nyapu kamar Lula.
Lemari Lula sudah berantakan lagi, Emak dengar suara kucing ternyata induk
kucing keluar dari lemari yang sedikit terbuka dan keluar kamar melalui
jendela. Nah, Emak cuci semua pakaianmu yang kena darah kucing. Dan
anak-anaknya Emak letakkan di kardus ini.” Emak menjelaskan.
“Masya Allah… Kucing! Aduh…aku kira
orang asing masuk rumah lo, Mak! Makanya tidak ada barang yang hilang. Cuma
ngacak-ngacak pakaian saja. Kurang kerjaan kali..pikirku, Mak… Mak…,” Lula
mulai gembira dengan penemuan misteri lemarinya.
Setelah
mijit-mijit pundak Emak yang capai ngurusi kucing dan cucian yang banyak. Lula
menceritakannya kepada mama yang baru pulang kerja. Juga adik yang baru pulang
les di sekolah. Mereka mendapatkan mainan baru, yaitu 3 ekor anak kucing
berwarna kuning. Sedangkan induknya masih takut untuk mendekat karena memang
kucing pendatang.
Akhirnya
misteri lemari telah dipecahkan oleh Emak yang kemarin sempat kena korban
kecurigaan. “Maaf, Mak…,” kata Lula dalam hati. Seisi rumah pun menyadari
kekeliruan dan berprinsip untuk tidak menuduh sembarangan kepada orang lain.
Karena sesuatu yang di luar dugaan ternyata bisa saja terjadi.
Minggiran,
27 Januari 2013
The easiest way to make money in crypto casino games to make
BalasHapusLearn how to make money in crypto casino 1xbet korean games งานออนไลน์ to make 바카라 money and play with crypto casino casino games to winnings.