Rabu, 14 November 2012

Opiniku


Tahun Baru 1434 Hijriyah
Tak ada keriuhan dalam menyambut tahun baru umat Islam ini. Tak ada terompet, tak ada barong sai, tak ada suara raungan knalpot motor anak-anak muda yang menjadi raja jalanan. Bahkan banyak yang tidak tahu tentang pergantian tahun baru Hijriyah ini.
Yang ada justru gema dzikir dan sholawat di setiap masjid. Para orang tua mengajak yang muda untuk mengingat kepada Allah. Memperbaiki kekurangan yang telah diperbuat selama setahun ke belakang. Mengintrospeksi diri tentang amal perbuatan yang telah dilakukan. Baik hablumminallah maupun hablum minannas. Jika memang merasa banyak kekurangan, masih punya harapan untuk berbuat yang lebih baik di tahun 1434 Hijriyah ini.
Namun masih ada saja yang salah dalam menilai bulan Muharam yang suci ini. Bulan Muharam dianggap sebagai bulan yang keramat dan menjadikan sial. Di antaranya misalnya, masyarakat tidak mau mengadakan acara –acara tertentu dalam bulan ini. Karena mereka mengambil bulan Jawa, yakni bulan Suro. Tidak ada hajatan, karena dianggap membawa malapetaka di kemudian hari.
Justru jika mempunyai sugesti yang demikian, maka kejadian yang tak diharapkan pun muncul juga. Bisa juga ini akibat begitu kuatnya sugesti yang telah meresap dalam kehidupan umat Islam itu sendiri. Umat Islam masih perlu banyak belajar tentang sejarah Islam. Bukan dikait-kaitkan dengan tradisi Jawa yang masih banyak terpengaruh budaya Hindu saat pertama kali Islam menyesuaikan diri di Indonesia.
Karena itu perlu sekali, umat Islam untuk membenahi amal-amal yang rusak tersebut dan meningkatkan pendekatan diri kepada Allah swt. Setahun berlalu berarti usia juga berkurang satu tahun. Semakin mendekati kematian. Amal apa sajakah yang telah umat perbuat? Yang bisa menjawab hanya diri masing-masing. Semoga Allah meridlai umat Islam untuk berbuat lebih baik. Mengajak istri, suami, anak-anak, maupun orang-orang terdekat dalam keluarga, serta lingkungan masyarakat menjadi makhluk-makhluk yang senantiasa bertaqwa.
                                                                                                Akhir Dzulhijah 1433 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...