Sampah jadi Masalah
Sedih
rasanya tiap kali aku masuk ke kelas VIII C. Melihat tumpukan sampah sampai
meluber ke pintu belakang madrasah. Memang kelas VIII C di madrasahku ini masih
baru. Merupakan realisasi dana pemerintah yang harus diwujudkan untuk
pembangunan gedung baru.
Gedungnya
terletak di sebelah lapangan basket, parkir sepeda, dan tempat sampah. Karena
itu lingkungan ini terasa panas. Walaupun kelas telah difasilitasi dengan dua
kipas angin.
Yang
selalu kuusulkan adalah penanganan sampah. Sampai kapan pun sampah akan menjadi
masalah. Tiap hari kian menumpuk, mulai dari sampah jajan anak-anak:
Play Group, Madrasah Ibtida’iyah,
Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Sedangkan lingkungan TK dan SMK sudah
punya penampungan sampah sendiri.
Aku
ingin tempat pembakaran sampah seperti halnya yang ada di rumahku. Tempat
pembakaran sampah yang bisa disaring abunya. Jika sampah terbakar, abunya bisa
jatuh dan bisa dikeruk. Sedangkan sampah bagian atas semakin turun dan bisa
langsung diisi dengan sampah-sampah lagi. Demikian seterusnya sampai sampah
habis dalam jangka waktu tidak terlalu lama.
Sekarang
sedikit lega, usulkan ini mulai dapat tanggapan. Hampir terealisasi karena
bagian Sarana dan Prasarana telah berbelanja untuk keperluan membuat tempat
pembakaran sampah. Semoga lingkungan madrasahku nanti terbebas dari masalah
sampah. Apalagi musim hujan, biasanya sampah-sampah makin menggunung karena
sulit dibakar.
17 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar