Kukumpulkan puisi setiap Minggu dari Jawa Pos sejak tanggal 28 Agustus 2011. Semoga ada manfaatnya bagi aku sendiri maupun yang memerlukannya.
I. NURYANA ASMAUDI
Lahir
di Jepara, Jawa Tengah, 10 Maret 1965. Bermukim di Bali, mengelola Rumah Sastra
Intensbeh (bersama Umbu Landu Paranggi) dan Studio Seni Serayuza Denpasar,
sambil bekerja sebagai wartawan/redaktur koran lokal. Puisinya tersebar di koran
lokal dan nasional, juga dalam buku kumpulan bersama.
(Jawa Pos, Minggu: 28 Agustus 2011)
Pengembara Jiwa
“dua
etape lagi kita sampai!”
pengembara
jiwa memacu kuda
lauwama di padang cinta
sepanjang
jalan lauwama meringkik lapar
“sabar
jaran, belum saatnya makan!”
malam
istirah di lading perjamuan:
“makan
dan minumlah jaran
tapi
jangan terlalu kenyang
esok
kita lanjut perjalanan!”
Denpasar, Ramadhan 1432 H
Sisa Perjalanan
mari
tuntaskan sisa perjalanan
sembahyangkan
hati-pikiran
menebar
kasih dan perdamaian
hampir
sebulan dijamu lapar
sebagai
imbalan tersebar kikir
kita
tak hirau pada para fakir
terlalu
loba menumpuk laba
di
tengah derita orang-orang papa
mari
selesaikan merenda lapar
nikmati
kefakiran di jalan penderitaan
“akan Kurekahkan
bunga laparmu
bunga madu buat
kumbang-kupu kalbu
mewangi jiwa di
taman Cinta!”
tak
ada yang patut dikeluhkan
semalam
telah kita sapu hidangan
hingga
lambung sesak nafas tersengal
hari
ini kita belajar puasa lagi
menapabratakan
nafsu mezikirkan kalbu
hingga
bersua hari pesta setelah
bunga
lapar mekar, menjadi buah
kemenangan
atas derita manusia
Denpasar, Ramadhan 1432 H
Sahabat Datang
1
sahabat
datang menebar keselamatan
“Langit
titip salam buat kekasih di bumi!”
bumi
bergetar di sisa goncangan perang
orang-orang
bertasbih istighfar di atas
sajadah
yang membentang dari ufuk fajar hingga ambang petang
2
sahabat
datang membawa malam 1000 bulan
orang-orang
menadahkan tangan
berharap
dapat bagian
3
sahabat
datang mengabarkan kemenangan
banyak
khalayak berpestapora kegirangan
berkunjung-kunjungan,
berpeluk-salaman
mengira
dirinya menang
Denpasar, Ramadhan 1432 H
Pengantin Malam
1000 Bulan
… kami nikahkan
sampeyan dengan
malam 1000 bulan….
:saya
terima nikah dengan
mahar
Alhamdulillah!”
ijab-kabul
termaklumat pengantin
kelambu
jiwa tersingkap, malam 1000 bulan
membuka
kebaya kasih di mihrab cinta
langit
memancarkan kalam cahaya:
… becintalah atas
nama Tuhanmu…
“segala
puji bagi Yang Maha Terpuji
karena
cinta-Nya kami khusuk bercinta!”
malam
kemuliaan malam 1000 bulan
disingkapkan
tabir rahasia-Nya
diberkati
hamba yang dipilih-Nya
Denpasar, Ramadhan 1432 H
Doa Malam Ramadhan
andai terberkati malam 1000 bulan
ajaran
kami membaca, Tuhan
agar
tak bebal hati-pikiran
andai
ada kemuliaan untuk hamba
anugerahi
berkah cinta agar tak sia-sia
tirakat
hamba sepanjang usia
jika
tiba saat kembali
jemput
kami dengan kereta surgawi
pada
detak detik sunyi hati yang suci
Denpasar, Ramadhan 1432 H
Bunga Lapar
rekah
sudah bunga laparku
diziarahi
kumbang dan kupu-kupu
besok
lusa mungkin sudah layu
dibantai
terik dirontok angin
sebelum
jadi buah idaman
tamanku
kembali gersang
kering
kerontang
Denpasar, 2011
Hari Lebaran
tak
ada yang lebih indah dari lebaran
cinta
berkah di hati insan, tiada permusuhan
lenyap
kesumat, padam api dendam
bersalaman
menebar keselamatan
merentang
cinta dan kasih sayang
bermaafaan
melebur kesalahan
membuang
duka resah pikiran
lupakan
persoalan dunia yang mencekam
Denpasar, 2011
Mestinya
mestinya
saben hari selalu lebaran
setiap
orang menziarahi hati-pikiran
mendawamkan
cinta dan perdamaian
bermaafaan
menebus kesalahan buang
dendam
dan permusuhan sebab yang
orang
lain rasakan juga kita rasakan
kita
terfitrah jadi manusia senantiasa
wajib
puasa dari bujuk rayu angkara
murka
dan tipu daya nafsu dunia
kejahatan
dan sengketa
mestinya
setiap hari, hari kemenangan
jangan
ada duka-derita tertahan
jangan
ada yang kelaparan
fakir-miskin
terentaskan
yang
mengentaskan dapat ganjaran
mestinya
setiap hari, hari mensucikan
membersihkan
jiwa seputih kafan
seperti
bayi baru dilahirkan
Denpasar, 2011
Sungkem Doa
Mak,
kamboja di atas makammu mungkin
sudah
setinggi penggalah matahari
rekahnya
mengharum istirahmu
seperti
doaku untukmu
hari
ini lebaran ke tujuh
aku
tak sempat ziarah ke makammu
sebab
jauh merentang waktu
tapi
kita pernah berjarak, Mak
karena
cinta yang dalam
semoga
doaku jadi ruang lapang
cahaya
terang bagi mihrabmu
di
haribaan kalbu
maafkan
anakmu!
Denpasar, 2011
Kasidah Cinta
dalam
perjamuan malam kureguk cinta
seperti
mabuk oleng dalam kefanaan
seraya
terbang diayun fikiran
oleng
dimabuk cinta yang wenang
dibuai
irama keheningan
sepanjang
malam sembahyang
Denpasar, 2011
Buai
di
punggung gunung kugelar sajadah waktu
di
pucuk ombak kularung rindu-kangenku
asam
di lidah gelombang garam di kaki bukit
semenanjung
pulau gunung-lautan
melupakan
jalan pulang
Denpasar, 2011
Sembahyang Malam
laili,
beghitulah kita sembahyang berkiblat hati
dari
kelopak mawar bestari sampai ranting pucuk duri
dari
senja hari sampai kukuruyuk bekisar pagi
dari
telaga pemandian bidadari sampai cakrawala mimpi
dari
pantai perahu masa lalu sampai labuhan hati
dari
mihrab masjid sampai pura dewa-dewi
dari
pematang sawah sampai menjelma nasi
dari
pancuran gunung sampai muara lautan hati
dari
sejuk air sumur sampai panas-manis wedang kopi
dari
hiruk pikuk desir emosi sampai hening nurani
dan
mari berlayar dengan perahu dzikir-sabar ke bandar labuhan hati yang mawar
Pohon di Tepi Kolam
sekali
daunmu jatuh kujadikan perahu
mimpi
berlayar ke bandar hati
seekor
anggang meminta sunyi
mengukur
jeram luka hati
rasa
yang sayang
beri
sekadar angin pulang
waktu
tak bermimpi menawarkan
sengketa
adam dan hawa
di
tanah luka, hutan khuldi
pohon
menanggalkan daun
letih
melindungi anaknya
Sembahyang Layang-Layang
satu
ulur benang lagi layang-layangku
sampai
langit awang-Mu
betapa
indah saat jumpa, berbagi rasa cinta
kau
cumbu layanganku dengan angin rindu
begitu
syahdu dalam getar benang kalbu
dan
aku tak menyesal andai layangan putus
sebelum
sampai langit hati sebab aku masih
punya
layangan yang akan kuterbangkan ke langit awang-Mu
Mahabbah 40
terpilih
atau terkutuk jadi kekasihku
jangan-jangan
tuhan cemburu
kau
disembunyikan
aku
dibuang ke pengasingan
tetapkan
kesabaran, kekasih
hingga
waktu membuka hijab
jangan
menyerah pada takdir
sebab
takdir bisa ditawar
… akan datang
cinta…
di tengah derita
manusia…
jadi,
mari sembahyangkan diri
dengan
kesetiaan dan pengabdian
agar
langit memberkati hening hati
sepanjang nafas hari(BERSAMBUNG)
15 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar