Tidak semua wanita menyadari kehadiran Pramenstruasi
Sindrom. Karena memang situasi dan kondisi setiap orang berbeda-beda. Semasa
remaja sampai kuliah, saya tidak pernah mengalami gangguan atau @Keluhan Menstruasi.
Tetapi justru sering saya mendapati teman sekolah maupun kuliah merasakan sakit
nyeri perut saat menjelang PMS. Bahkan beberapa teman sampai mengalami pingsan
ataupun kejang karena @PMS tersebut.
Hal-hal tersebut tidak pernah saya rasakan. Bersyukur
selama itu saya diberi kesehatan. Saya tidak diberi bermacam-macam rasa sakit
saat @PMS sebagaimana teman-teman. Sehingga saya tidak pernah menyentuh obat penghilang
rasa nyeri, seperti obat-obatan dengan merk terkenal dengan kemasan warna ungu
sebagaimana yang selalu dikonsumsi oleh teman-teman.
Apalagi yang saya takutkan saat itu ialah jika
terlalu banyak mengonsumsi obat penghilang rasa sakit tersebut, katanya akan
mengalami gangguan kesuburan kandungan. Padahal banyak teman saya yang secara
rutin mengonsumsinya. Bagaimana dampaknya? Hingga saat ini pun saya tidak tahu
bagaimana nasib teman-teman saya yang mengalami hal-hal tersebut karena tidak
pernah bertemu lagi.
Seiring perkembangan usia, ternyata ada juga
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri saya. Ketika remaja sampai berputra
dua seakan-akan tetap tidak ada masalah dengan @PMS. Namun di usia menjelang 40
tahun atau setelah kelahiran puteri ketiga, saya mulai merasakan kejanggalan
dalam @PMS. Saya merasakan sakit perut,
pusing, dan ingin marah-marah terus. Padahal saya tidak terbiasa melampiaskan
rasa jengkel atau marah, saya terbiasa memendam perasaan tersebut. Akibatnya
saya hanya semakin pusing dan dada yang terasa sakit sekali.
Lebih parah lagi di usia setelah 46 tahun ini, @PMS
sangat mengganggu dengan keluhan pusing yang luar biasa. Bisa dikatakan sakit
kepala. Disertai dengan nyeri pada setiap persendian, kejang pada perut, serta
perasaan emosional. Sayang sekali saya tidak bisa melampiaskan kemarahan yang
tidak bersebab tersebut. Hingga akhirnya saya pun mudah tersinggung dengan
segala ucapan yang kurang berkenan di hati saya. Hal ini membuat kepala saya
terasa semakin panas dan berat. Inginnya berteriak-teriak, namun saya masih
sadar akan etika sebagai wanita, sebagai ibu, dan sebagai istri.
Bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut? Saya pun belum menemukan penangkalnya. Karena saya selalu minum obat
pusing maupun pereda rasa nyeri, tetapi tidak mengurangi rasa sakit tersebut.
Dalam hal makan, saya pikir tidak ada masalah. Saya pecinta sayuran dan tidak
suka yang berlemak. Ini saya anggap lebih baik dari pada yang tidak suka
sayuran.
Akhir-akhir ini baru saya mencoba mengonsumsi suplemen @VitafemFreeMe. Lumayan, keluhan @PMS saya menjadi tidak terlalu berat bagi saya. Yang jelas energi dan stamina tubuh menjadi terjaga. Apalagi @VitafemFreeMe juga memperlambat kekeriputan kulit saya yang kian menua.
Akhir-akhir ini baru saya mencoba mengonsumsi suplemen @VitafemFreeMe. Lumayan, keluhan @PMS saya menjadi tidak terlalu berat bagi saya. Yang jelas energi dan stamina tubuh menjadi terjaga. Apalagi @VitafemFreeMe juga memperlambat kekeriputan kulit saya yang kian menua.
Namun ada satu hal yang mungkin sangat tidak baik
untuk kesehatan, yaitu saya tidak pernah berolah raga. Perlu diketahui bahwa
tubuh saya pendek, sedangkan masalah gemuk saya rasa cukup. Kemungkinan hal ini juga
mempengaruhi kesehatan, terutama menjelang @PMS.
Dengan pengalaman saya yang kurang menyenangkan
dan penemuan @VitafemFreeMe tersebut, saya harap para wanita bisa menjaga kesehatannya masing-masing. Yakni
dengan hidup teratur. Mulai disiplin makan, olah raga, beraktivitas, dan istirahat
yang cukup. Tidak perlu banyak mengonsumsi obat jika tidak terlalu parah dalam merasakan
sakit. Karena dengan minum banyak obat, akan membuat dampak yang negatif pada
ginjal. Namun pilihlan suplemen yang memang benar-benar bermanfaat bagi tubuh.
8 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar