Selasa, 08 Januari 2013

Curhat



 @PMS yang Mengikuti Perkembangan Usia

 Tidak semua wanita menyadari kehadiran Pramenstruasi Sindrom. Karena memang situasi dan kondisi setiap orang berbeda-beda. Semasa remaja sampai kuliah, saya tidak pernah mengalami gangguan atau @Keluhan Menstruasi. Tetapi justru sering saya mendapati teman sekolah maupun kuliah merasakan sakit nyeri perut saat menjelang PMS. Bahkan beberapa teman sampai mengalami pingsan ataupun kejang karena @PMS tersebut.
Hal-hal tersebut tidak pernah saya rasakan. Bersyukur selama itu saya diberi kesehatan. Saya tidak diberi bermacam-macam rasa sakit saat @PMS sebagaimana teman-teman. Sehingga  saya tidak pernah menyentuh obat penghilang rasa nyeri, seperti obat-obatan dengan merk terkenal dengan kemasan warna ungu sebagaimana yang selalu dikonsumsi oleh teman-teman.
Apalagi yang saya takutkan saat itu ialah jika terlalu banyak mengonsumsi obat penghilang rasa sakit tersebut, katanya akan mengalami gangguan kesuburan kandungan. Padahal banyak teman saya yang secara rutin mengonsumsinya. Bagaimana dampaknya? Hingga saat ini pun saya tidak tahu bagaimana nasib teman-teman saya yang mengalami hal-hal tersebut karena tidak pernah bertemu lagi.
Seiring perkembangan usia, ternyata ada juga perubahan-perubahan yang terjadi pada diri saya. Ketika remaja sampai berputra dua seakan-akan tetap tidak ada masalah dengan @PMS. Namun di usia menjelang 40 tahun atau setelah kelahiran puteri ketiga, saya mulai merasakan kejanggalan dalam @PMS.  Saya merasakan sakit perut, pusing, dan ingin marah-marah terus. Padahal saya tidak terbiasa melampiaskan rasa jengkel atau marah, saya terbiasa memendam perasaan tersebut. Akibatnya saya hanya semakin pusing dan dada yang terasa sakit sekali.
Lebih parah lagi di usia setelah 46 tahun ini, @PMS sangat mengganggu dengan keluhan pusing yang luar biasa. Bisa dikatakan sakit kepala. Disertai dengan nyeri pada setiap persendian, kejang pada perut, serta perasaan emosional. Sayang sekali saya tidak bisa melampiaskan kemarahan yang tidak bersebab tersebut. Hingga akhirnya saya pun mudah tersinggung dengan segala ucapan yang kurang berkenan di hati saya. Hal ini membuat kepala saya terasa semakin panas dan berat. Inginnya berteriak-teriak, namun saya masih sadar akan etika sebagai wanita, sebagai ibu, dan sebagai istri.
Bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut? Saya pun belum menemukan penangkalnya. Karena saya selalu minum obat pusing maupun pereda rasa nyeri, tetapi tidak mengurangi rasa sakit tersebut. Dalam hal makan, saya pikir tidak ada masalah. Saya pecinta sayuran dan tidak suka yang berlemak. Ini saya anggap lebih baik dari pada yang tidak suka sayuran. 
Akhir-akhir ini baru saya mencoba mengonsumsi suplemen @VitafemFreeMe. Lumayan, keluhan @PMS saya menjadi tidak terlalu berat bagi saya. Yang jelas energi dan stamina tubuh menjadi terjaga. Apalagi @VitafemFreeMe juga memperlambat kekeriputan kulit saya yang kian menua.
Namun ada satu hal yang mungkin sangat tidak baik untuk kesehatan, yaitu saya tidak pernah berolah raga. Perlu diketahui bahwa tubuh saya pendek, sedangkan masalah gemuk saya rasa cukup. Kemungkinan hal ini juga mempengaruhi kesehatan, terutama menjelang @PMS.
Dengan pengalaman saya yang kurang menyenangkan dan penemuan @VitafemFreeMe tersebut, saya harap para wanita bisa menjaga kesehatannya masing-masing. Yakni dengan hidup teratur. Mulai disiplin makan, olah raga, beraktivitas, dan istirahat yang cukup. Tidak perlu banyak mengonsumsi obat jika tidak terlalu parah dalam merasakan sakit. Karena dengan minum banyak obat, akan membuat dampak yang negatif pada ginjal. Namun pilihlan suplemen yang memang benar-benar bermanfaat bagi tubuh.

                                                                                             8 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...