Rabu, 13 Februari 2013

Berani Katakan “Tidak” untuk Valentine


Sa
 “Valentine” yang dianggap sebagai  hari kasih sayang rupanya sudah mulai berkurang perayaannya. Tidak lagi seperti tahun-tahun lalu yang menganggap bahwa “Valentine Day” seakan hari rayanya kaum muda-mudi. Kasih sayang para kekasih dicurahkan pada hari tersebut.
Syukurlah kali ini semakin banyak yang menyadari kekeliruannya selama ini. Tuhan menciptakan rasa kasih sayang, menciptakan waktu tidak hanya pada satu hari tersebut. Manusia bisa saling menyayangi kepada sesama selama-lamanya. Tidak ada pengecualian dalam memilih hari.
Apalagi buat umat Islam, tidak perlu meniru budaya  yang berasal dari agama tetangga. Melalui HR. Tirmidzi, “Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut”. Sudah jelas bahwa sebagai muslim dilarang untuk memperingati hari Valentine.
Saat para remaja tidak paham tentang pelarangan perayaan hari valentine, mereka menganggap bahwa kasih sayang akan dicurahkan hanya pada tanggal 14 Februari saja. Sehingga mereka pun melampiaskan kasih sayang dengan segala bentuk dan macam. Mulai saling memberikan kado sampai penyaluran kasih sayang dengan berhubungan badan. Kata mereka, “Sebagai wujud kasih sayang”
Dengan kesalahpahaman tersebut banyak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya hamil di luar nikah.  Para wanita akhirnya menjadi korban. Meskipun kesalahan tidak bisa ditumpahkan semua kepada lelaki. Karena wanita pun tak lepas dari kata “menggoda” iman. Dampak negatif buruk wanita sangat kelihatan sedangkan dampak negatif lelaki tidak kelihatan. Karena itu hati-hatilah para wanita untuk tidak mendekati perbuatan yang mendekati zina.
Di sini jelas bahwa valentine day dilarang oleh Islam. Valentine day yang identik dengan coklat, boneka, kado-kado spesial, yang semuanya berhubungan dengan pemborosan. Selain itu juga rentan seks bebas.
Namun syukurlah saat ini semakin banyak para remaja  yang insyaf. Para ramaja harus berani mengambil sikap jika ada yang berolok-olok tentang ketidakmauannya memperingati valentine. Para remaja tinggal mengatakan bahwa:
“Saya bukan penganut agama tetangga, sehingga saya berhak untuk mengatakan TIDAK dalam perayaan valentine. Saya tidak perlu menyemarakkan valentine tersebut karena saya tidak mau ikut-ikutan tradisi agama tetangga. Karena saya tidak mau dikatakan sebagai golongan tetangga”
                                                                                                            13 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...