Minggu, 10 Maret 2013

Masih Sandrina si Anak Ajaib



Dua hari yang paling aku nantikan adalah hari Sabtu dan Minggu. Karena aku masih selalu menantikan kehadiran Sandrina Azzahra di ajang Indonesia Mencari Bakat di sebuah stasiun televisi. Dalam dua hari ini dia betul-betul luar biasa. Tidak monoton dengan tarian Jawa Barat saja.

Jika minggu-minggu lalu dia berkutat dengan tarian yang berbau Jaipongan, kesunda-sundaan, atau kejawabaratan, maka kali ini dia membawakan tari Jawa Timuran. Dia bisa berubah menjadi Gatot Kaca dan penari Reog Ponorogo. Sungguh angat apik. Jika direkam, decak kagum penonton (seni tradisional) di Indonesia dan Malaysia pasti terdengar serempak kala melihat penampilannya.

Yang paling membuat merinding ialah karena usianya yang masih 12 tahun. Usia sekian sudah bisa membawakan tarian yang variatif. Latihan dalam waktu yang sangat terbatas tapi bisa tampil dengan maksimal. Dia sangat membanggakan karena ikut melestarikan budaya bangsa. Budaya bangsa yang semakin tergerus oleh budaya barat. Yakni dengan maraknya dance yang makin digandrungi kawula muda. Termasuk Gang Nam Style dan Harlem Shake. Sandrina semakin memukau penonton dengan tradisi budaya bangsa sendiri.

Tapi sayang malam ini dia dalam posisi poling terendah. Sehingga minggu depan dia harus bertarung dengan Ardi Dwiki, yang berada di posisi terendah pada minggu lalu. Sayang sekali bakat anak-anak yang tergeser oleh bakat orang dewasa hanya karena kalah SMS.

Seharusnya memang dipilah-pilah antara bakat anak-anak dengan keterampilan orang dewasa. Sehingga memberikan kesempatan anak-anak untuk mengembangkan dirinya lebih luas. Sedangkan orang dewasa bukan lagi berupa bakat, tapi merupakan keterampilan khusus masing-masing peserta.

Tapi inilah, namanya juga tontonan. Hiburan bagi orang-orang yang menyukainya. Karena tidak semua orang suka tari. Yang suka menyanyi pasti akan mendukung Joshua yang suaranya juga luar biasa. Menurutku yang seharusnya dikembangkan lebih lanjut adalah bakat Joshua dan Sandrina.

Apapun hasilnya nanti, Sandrina masih tetap menjadi “anak ajaib” yang bisa berubah total. Berubah dari penampilan sehari-harinya yang sangat lugu menjadi “bidadari” di atas panggung. Dengan ekspresi yang luar biasa. Seandainya aku punya anak seperti dia, betapa bangganya aku dan Indonesia.

Ah, Sandrina… anak Indonesia yang ajaib.

Kediri, 10 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...