Sabtu, 16 Maret 2013

Sang Aparat


Rupanya telah ada pergeseran kewibawan aparat keamanan pada zaman sekarang. Hal ini bisa kita lihat dalam acara-acara penayangan televisi. Seperti halnya yang ditayangkan dalam acara Super Trap. Saat itu ada penjebakan wanita-wanita dalam sebuah permainan. Karena suatu hal telah terjadi pelanggaran peraturan. Sehingga para korban jebakan terkena sanksi oleh aparat yang ada di lokasi tersebut.

Korban jebakan dimarahi oleh aparat (Brimob). Bisa dibayangkan bagaimana perasaan mereka. Pasti takut dan jengkel karena sebenarnya kesalahan bukan diakibatkan oleh mereka. Namun mereka yang terkena getahnya.

Beberapa proses “aksi pengerjaan” yang melibatkan aparat keamanan berjalan dalam  waktu tertentu. Setelah puas mengerjai maka segera masuk kru penyelenggara, yakni stasiun televisi. Kru televisi memberi tahu bahwa mereka masuk dalam acara sebuah jebakan. Otomatis mereka marah dan kesal karena telah dikerjai sedemikian rupa.

Yang membuat masyarakat heran adalah tentang bagaimana aparat keamanan masyarakat sekarang bisa ikut terjun dalam acara yang demikian. Aparat yang dulu dikenal dengan kewibawaannya. Dan terkesan menakutkan terutama bagi anak-anak.

Hal yang menjadi pertanyaan adalah:
1.      Apakah aparat sekarang memang sudah merakyat? Sehingga bisa bercanda semaunya dengan masyarakat.
2.      Apakah aparat memang ingin mengubah citra yang “menakutkan” menjadi aparat yang santai?
3.      Apakah aparat memang ingin menunjukkan bahwa mereka bisa akting, dari marah-marah kemudian bercanda? Sehingga masyarakat pun berani membalas candaan sang aparat.
4.      Apakah memang aparat ingin mendapatkan tambahan penghasilan dengan masuk acara-acara tersebut?

Jika dilihat sejarahnya, aparat adalah pengayom masyarakat yang punya kewibawaan tinggi. Yakni dengan sikap tegas bahkan terkesan menakutkan. Mungkin karakter yang dibentuk adalah mengarah pada kedisiplinan. Sehingga dalam menertibkan masyarakat pun aparat punya kehormatan tersendiri.

Zaman semakin berkembang dan masyarakat juga semakin cerdas. Masyarakat melihat posisi aparat bukanlah hal yang menakutkan lagi. Masyarakat menganggap aparat sebagai sahabat yang bisa melindungi. Namun haruskah aparat bisa bercanda sampai seperti di atas? Tidakkah mereka telah kehilangan kewibawaan?

Jika ini memang tujuan aparat keamanan pada zaman sekarang, alangkah senangnya masyarakat. Masyarakat tidak perlu lagi sungkan-sungkan untuk berbuat apa saja meskipun sedikit melanggar peraturan. Toh, aparatnya sabar dan suka bercanda.

Tetapi jika aparat bersifat kaku dan tegas, masyarakat juga tidak senang. Misalnya dengan menunjukkan muka garang tanpa senyum, suka berteriak, suka memukul, dan terkesan semena-mena. Pasti masyarakat akan menjauhinya.

Lalu apa yang diharap dari seorang aparat keamanan? Tentu yang diharap adalah aparat keamanan bersikap fleksibel. Ramah dalam pelayanan tetapi tegas dalam menindak para pelanggar hukum.

15 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...