Rupanya
telah ada pergeseran kewibawan aparat keamanan pada zaman sekarang. Hal ini
bisa kita lihat dalam acara-acara penayangan televisi. Seperti halnya yang
ditayangkan dalam acara Super Trap.
Saat itu ada penjebakan wanita-wanita dalam sebuah permainan. Karena suatu hal
telah terjadi pelanggaran peraturan. Sehingga para korban jebakan terkena
sanksi oleh aparat yang ada di lokasi tersebut.
Korban
jebakan dimarahi oleh aparat (Brimob). Bisa dibayangkan bagaimana perasaan
mereka. Pasti takut dan jengkel karena sebenarnya kesalahan bukan diakibatkan
oleh mereka. Namun mereka yang terkena getahnya.
Beberapa
proses “aksi pengerjaan” yang melibatkan aparat keamanan berjalan dalam waktu tertentu. Setelah puas mengerjai maka
segera masuk kru penyelenggara, yakni stasiun televisi. Kru televisi memberi
tahu bahwa mereka masuk dalam acara sebuah jebakan. Otomatis mereka marah dan
kesal karena telah dikerjai sedemikian rupa.
Yang
membuat masyarakat heran adalah tentang bagaimana aparat keamanan masyarakat
sekarang bisa ikut terjun dalam acara yang demikian. Aparat yang dulu dikenal
dengan kewibawaannya. Dan terkesan menakutkan terutama bagi anak-anak.
Hal
yang menjadi pertanyaan adalah:
1.
Apakah aparat sekarang memang sudah
merakyat? Sehingga bisa bercanda semaunya dengan masyarakat.
2.
Apakah aparat memang ingin mengubah
citra yang “menakutkan” menjadi aparat yang santai?
3.
Apakah aparat memang ingin menunjukkan
bahwa mereka bisa akting, dari marah-marah kemudian bercanda? Sehingga
masyarakat pun berani membalas candaan sang aparat.
4.
Apakah memang aparat ingin mendapatkan
tambahan penghasilan dengan masuk acara-acara tersebut?
Jika dilihat sejarahnya, aparat adalah pengayom
masyarakat yang punya kewibawaan tinggi. Yakni dengan sikap tegas bahkan
terkesan menakutkan. Mungkin karakter yang dibentuk adalah mengarah pada
kedisiplinan. Sehingga dalam menertibkan masyarakat pun aparat punya kehormatan
tersendiri.
Zaman semakin berkembang dan masyarakat juga semakin
cerdas. Masyarakat melihat posisi aparat bukanlah hal yang menakutkan lagi.
Masyarakat menganggap aparat sebagai sahabat yang bisa melindungi. Namun
haruskah aparat bisa bercanda sampai seperti di atas? Tidakkah mereka telah
kehilangan kewibawaan?
Jika ini memang tujuan aparat keamanan pada zaman
sekarang, alangkah senangnya masyarakat. Masyarakat tidak perlu lagi
sungkan-sungkan untuk berbuat apa saja meskipun sedikit melanggar peraturan.
Toh, aparatnya sabar dan suka bercanda.
Tetapi jika aparat bersifat kaku dan tegas, masyarakat
juga tidak senang. Misalnya dengan menunjukkan muka garang tanpa senyum, suka
berteriak, suka memukul, dan terkesan semena-mena. Pasti masyarakat akan
menjauhinya.
Lalu apa yang diharap dari seorang aparat keamanan?
Tentu yang diharap adalah aparat keamanan bersikap fleksibel. Ramah dalam
pelayanan tetapi tegas dalam menindak para pelanggar hukum.
15 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar