Kediri, 12 April 2013.
Jelang UAN, Pakta Integritas Pengawas UAN SMK Kabupaten Kediri Subrayon
01 diselenggarakan di SMKN 1 Ngasem. Acara berlangsung mulai pukul
08.00 sampai 09.30. diawali dengan Pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, penandatanganan Pakta Integritas Pengawas, menyanyikan lagi Bagimu Negeri, doa, dan penjelasan teknis pelaksanaan UAN tahun 2013.
Acara
dihadiri sekitar 175 orang guru dan kepala sekolah dari Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri dan Swasta subrayon 1 di Kabupaten Kediri.
Acara
dimaksud adalah sebagai pemantaban pengawas dan penyelenggara UAN untuk
melaksanakannya dengan penuh kejujuran. Tidak ada kecurangan dalam hal
apapun. Baik memberikan bantuan kepada siswa yang diawasi maupun
kecurangan untuk kepentingan sendiri. Misalnya membaca sisa soal
kemudian memberikan jawaban melalui SMS kepada siswa di sekolah lain
atau sekolahnya.
Walaupun
janggal apabila pengawas UAN membocorkan soal, namun calon pengawas
tetap harus menandatangani Pakta Integritas sebagai kesiapan untuk
melaksanakan tugas dengan jujur.
Memang sebenarnya pemerintah telah mempersempit kesempatan sekolah
untuk melakukan kecurangan, di antaranya membuat soal sebanyak 20 paket.
Secara logika memang sulit seandainya siswa melakukan contekan.
Peraturan
dari propinsi menegaskan bahwa sanksi tetap akan diberikan jika ada
pelanggaran-pelanggaran. Pelangaran bisa bersifat ringan, sedang, dan
berat. Mulai pelanggaran saling meminjam peralatan pengerjaan soal
sampai ramai di kelas sewaktu pelaksanaan ujian, dan pelanggaran membawa
alat komunikasi. Sanksi ringan bisa membuat teguran tertulis sampai
sanksi berat harus mengeluarkan siswa dari kelas.
Karena
itu Kepala Sekolah SMKN 1, Drs. Yuli Pujiayanto, M.M menegaskan agar
pengawas UAN nanti tidak ada yang mengoperasikan hand phone sewaktu
mengawasi ujian. Demikian juga tentang kehadiran di tempat maupun
penjelasan tentang LJK dan naskah soal telah dijelaskan secara panjang
lebar.
Dengan
adanya soal sebanyak 20 paket ini, diharapkan hasil pencapaian siswa
memuaskan. Siswa tidak lagi bergantung pada temannya jika ada paket yang
sama. Siswa bisa berpikir secara mandiri dan percaya diri untuk
bertanggung jawab terhadap hasil apa yang telah diperolehnya selama tiga
tahun di sekolahnya.
Dengan
pelaksanaan ujian secara jujur, siswa juga diharap untuk memperoleh
nilai yang memuaskan. Apapun hasilnya, itulah hasil kejujuran yang telah
diupayakan bersama. Tinggal bagaimana usaha siswa untuk belajar lebih
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar