Rabu, 10 Desember 2014

Contoh Pidato "AKTUALISASI P4 DALAM JIWA PRAMUKA"



 Sudah saatnya kita sebagai warga negara ikut memikirkan nasib bangsa. Bangsa yang semakin hari semakin banyak timbul permasalahan. Problematika hidup ala globalisasi yang ber dampak positif, namun banyak juga negatifnya. Maka tidak menutup kemungkinan segala informasi negatif, baik bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya pun akan bisa didapatkan. Akibatnya bisa mengubah perilaku seseorang dalam berkeluarga, bermasyarakat, bernegara, bahkan bertuhan.  Kuncinya ada pada kekuatan iman seseorang. Kekuatan hati dalam merespons segala dampak globalisasi.
Dengan adanya kebebasan informasi yang mendunia tersebut, membuat rakyat Indonesia semakin melupakan budaya dan peninggalan leluhur, yakni Pancasila. Pancasila yang merupakan tonggak sejarah dan ideologi bangsa hanya sebagai simbol yang tak layak untuk diamalkan. Contoh kecil bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Sikap gotong-royong dan toleransi keanekaragaman di masyarakat sudah berkurang. Masyarakat tenggelam dalam  individualistisnya. Sehingga pengamalan Pancasila sila kedua pun tidak terpakai lagi.
Sesuai dengan Tap MPR XVIII/MPR/1998 bahwa Pancasila sebagai dasar Negara dari Negara kesatuan RI harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sehingga Pancasila dapat  digunakan sebagai penangkal informasi negatif. Penerapan Pancasila menyatukan Indonesia dalam segala aspek kehidupan bernegara, yang di dalamya terdapat aspek hukum, moral bernegara, tatacara pemerintahan dan semua peraturan perundang-undangan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Tidak bisa dipungkiri bahwa P4 ternyata sangat vital bagi kehidupan warga. Ketika zaman Orde Baru nilai-nilai dalam P4 sangat agung. P4 diberikan mulai dari anak-anak sekolah, kuliah, sampai adanya simulasi di masyarakat. Sehingga penerapan dalam kehidupan sehari-hari pun tampak nyata.
Namun sayang, nilai-nilai tersebut telah luntur oleh keberagaman era globalisasi. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda, yang sekarang tertampung dalam wadah Pramuka mempunyai kewajiban untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila, menerapkan, dan menyosialisasikan kepada masyarakat.
Pramuka bisa lebih giat  memberikan kontribusi sesuatu yang bermanfaat bagi Negara. Caranya adalah dengan memberikan materi pendidikan Pancasila dan pengamalannya kepada anggota terlebih dahulu. Sehingga terciptalah kader yang mumpuni untuk nantinya diterjunkan ke masyarakat. Hal ini perlu adanya kerja sama dengan pejabat-pejabat di masyarakat tersebut.
Dengan demikian materi seperti P4, yaitu Pedoman Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila yang sempat dininabobokkan dalam era reformasi ini akan mencuat kembali. Pancasila akan dipelajari, dipahami, dan direalisasikan dalam kehidupan.
Betapa indahnya jika Pramuka bisa memelopori dalam mengamalkan Pancasila. Indonesia akan aman dan tenteram seandainya seluruh rakyat memahami isi Pancasila dan menjadikannya untuk menyelesaikan segala permasalahan yang terkandung lima sila:
1.      Tuhan Maha Mendengar,  Maha Melihat. Dengan adanya keimanan di hati, kita takut korupsi, takut makar pada negara, dan kita takut menjalankan perbuatan dosa.
2.      Meningkatkan rasa solidaritas, ikut merasakan penderitaan orang lain, ikut berempati jika saudara-saudara kita setanah air terkena musibah. Hal yang telah biasa kita lakukan sebagai Pramuka ini bisa kita tularkan kepada warga masyarakat.
3.      Dengan memupuk  rasa persatuan dan kesatuan akan menjadi perekat bangsa dan mencegah disintegrasi nasional sehingga terbentuklah tameng melawan dampak negatif dari luar, terutama yang ingin merongrong kesatuan Negara Republik Indonesia. Contohnya adalah adanya ajang kompetisi Pramuka seperti ini. Persatuan dan kesatuan bangsa kita diuji di sini. Sanggupkah kita menumbuhkan persatuan itu di samping rasa kompetisi dalam mempertahankan prestasi pangkalan kita masing-masing.
4.      Rakyat punya hak untuk bersuara demi kebaikan bersama. Rakyat bisa menyuarakan aspirasinya melalui badan perwakilan yang dipercaya. Kita sebagai Pramuka telah banyak memberi contoh dalam salah satu amalan Dasa Darma, yaitu Patuh dan suka bermusyawarah.
5.         Tidak ada negara yang menginginkan kesengsaraan untuk rakyatnya. Tidak terkecuali Indonesia yang mengedepankan rasa keadilan. Jika rakyat makmur, berarti Negara Kesatuan Republik Indonesia juga makmur. Dengan harapan tidak ada kesenjangan ekonomi atau pendidikan.
            Kita adalah Pramuka Indonesia, maka kita juga wajib menjunjung nilai-nilai luhur Pancasila dalam setiap kegiatan. Kita berikan contoh di masyarakat bahwa dengan mengamalkan Pancasila maka segala permasalahan akan terselesaikan dengan baik.
      Demikian uraian betapa pentingnya Pancasila sebagai ideologi yang perlu kita bangkitkan kembali dari keterpurukannya selama beberapa tahun ini. Kita galakkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai landasan yang sangat vital dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial. Kita capai Indonesia makmur dengan Baldatun thoyyibatun warobbun ghofur, yaitu negara yang baik, aman dan tentram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Hujan? (Contoh teks 100 kata)

Konten             : Teks Informasi Konteks           : Sosial   Ada Apa Hujan? Musim hujan telah tiba. Terkadang di suatu daerah hu...