Sudah saatnya kita sebagai warga
negara ikut memikirkan nasib bangsa. Bangsa yang semakin hari semakin banyak
timbul permasalahan. Problematika hidup ala globalisasi yang ber dampak positif,
namun banyak juga negatifnya. Maka tidak menutup kemungkinan segala informasi negatif,
baik bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya pun akan bisa didapatkan.
Akibatnya bisa mengubah perilaku seseorang dalam berkeluarga, bermasyarakat,
bernegara, bahkan bertuhan. Kuncinya ada
pada kekuatan iman seseorang. Kekuatan hati dalam merespons segala dampak
globalisasi.
Dengan adanya kebebasan informasi
yang mendunia tersebut, membuat rakyat Indonesia semakin melupakan budaya dan
peninggalan leluhur, yakni Pancasila. Pancasila yang merupakan tonggak sejarah
dan ideologi bangsa hanya sebagai simbol yang tak layak untuk diamalkan. Contoh
kecil bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Sikap gotong-royong dan
toleransi keanekaragaman di masyarakat sudah berkurang. Masyarakat tenggelam
dalam individualistisnya. Sehingga
pengamalan Pancasila sila kedua pun tidak terpakai lagi.
Sesuai dengan Tap MPR
XVIII/MPR/1998 bahwa Pancasila sebagai dasar Negara dari Negara kesatuan RI
harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sehingga
Pancasila dapat digunakan sebagai
penangkal informasi negatif. Penerapan Pancasila menyatukan Indonesia dalam
segala aspek kehidupan bernegara, yang di dalamya terdapat aspek hukum, moral
bernegara, tatacara pemerintahan dan semua peraturan perundang-undangan baik
yang tertulis maupun tidak tertulis.
Tidak bisa dipungkiri bahwa P4
ternyata sangat vital bagi kehidupan warga. Ketika zaman Orde Baru nilai-nilai
dalam P4 sangat agung. P4 diberikan mulai dari anak-anak sekolah, kuliah,
sampai adanya simulasi di masyarakat. Sehingga penerapan dalam kehidupan
sehari-hari pun tampak nyata.
Namun sayang, nilai-nilai tersebut
telah luntur oleh keberagaman era globalisasi. Oleh karena itu kita sebagai
generasi muda, yang sekarang tertampung dalam wadah Pramuka mempunyai kewajiban
untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila, menerapkan, dan
menyosialisasikan kepada masyarakat.
Pramuka bisa lebih giat memberikan kontribusi sesuatu yang bermanfaat
bagi Negara. Caranya adalah dengan memberikan materi pendidikan Pancasila dan
pengamalannya kepada anggota terlebih dahulu. Sehingga terciptalah kader yang
mumpuni untuk nantinya diterjunkan ke masyarakat. Hal ini perlu adanya kerja
sama dengan pejabat-pejabat di masyarakat tersebut.
Dengan demikian materi seperti P4,
yaitu Pedoman Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila yang sempat dininabobokkan dalam
era reformasi ini akan mencuat kembali. Pancasila akan dipelajari, dipahami,
dan direalisasikan dalam kehidupan.
Betapa indahnya jika Pramuka bisa
memelopori dalam mengamalkan Pancasila. Indonesia akan aman dan tenteram
seandainya seluruh rakyat memahami isi Pancasila dan menjadikannya untuk
menyelesaikan segala permasalahan yang terkandung lima sila:
1.
Tuhan Maha Mendengar, Maha Melihat. Dengan adanya keimanan di hati,
kita takut korupsi, takut makar pada negara, dan kita takut menjalankan
perbuatan dosa.
2. Meningkatkan
rasa solidaritas, ikut merasakan penderitaan orang lain, ikut berempati jika
saudara-saudara kita setanah air terkena musibah. Hal yang telah biasa kita
lakukan sebagai Pramuka ini bisa kita tularkan kepada warga masyarakat.
3. Dengan
memupuk rasa persatuan dan kesatuan akan
menjadi perekat bangsa dan mencegah disintegrasi nasional sehingga terbentuklah
tameng melawan dampak negatif dari luar, terutama yang ingin merongrong
kesatuan Negara Republik Indonesia. Contohnya adalah adanya ajang kompetisi
Pramuka seperti ini. Persatuan dan kesatuan bangsa kita diuji di sini.
Sanggupkah kita menumbuhkan persatuan itu di samping rasa kompetisi dalam
mempertahankan prestasi pangkalan kita masing-masing.
4. Rakyat
punya hak untuk bersuara demi kebaikan bersama. Rakyat bisa menyuarakan
aspirasinya melalui badan perwakilan yang dipercaya. Kita sebagai Pramuka telah
banyak memberi contoh dalam salah satu amalan Dasa Darma, yaitu Patuh dan suka
bermusyawarah.
5.
Tidak ada negara yang menginginkan
kesengsaraan untuk rakyatnya. Tidak terkecuali Indonesia yang mengedepankan
rasa keadilan. Jika rakyat makmur, berarti Negara Kesatuan Republik Indonesia juga
makmur. Dengan harapan tidak ada kesenjangan ekonomi atau pendidikan.
Kita adalah Pramuka Indonesia, maka
kita juga wajib menjunjung nilai-nilai luhur Pancasila dalam setiap kegiatan.
Kita berikan contoh di masyarakat bahwa dengan mengamalkan Pancasila maka segala
permasalahan akan terselesaikan dengan baik.
Demikian
uraian betapa pentingnya Pancasila sebagai ideologi yang perlu kita bangkitkan
kembali dari keterpurukannya selama beberapa tahun ini. Kita galakkan kembali
nilai-nilai Pancasila sebagai landasan yang sangat vital dalam menyelesaikan
masalah-masalah sosial. Kita capai Indonesia makmur dengan Baldatun thoyyibatun warobbun ghofur, yaitu negara yang baik, aman
dan tentram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar