TAMAN PERSAWAHAN SEBAGAI INOVASI
PERTANIAN
A.
PENDAHULUAN
Petani
adalah salah satu tonggak kehidupan manusia.
Bisa dibayangkan seandainya tidak ada profesi petani, maka dapat
dipastikan bahwa kehidupan manusia akan lumpuh. Apa yang harus dikonsumsi oleh manusia
di seluruh alam ini memang bergantung pada kreasi dan aktivitas petani.
I.
Latar Belakang Masalah
Banyak
petani mengeluh tentang pendapatan yang tidak seimbang. Antara tenaga, pikiran,
dan modal yang telah banyak dikeluarkan menghasilkan pendapatan yang tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan.
II.
Tujuan Pembahasan
Memberikan
inovasi bagaimana meningkatkan pendapatan mereka sebagai petani. Sehingga
perolehan petani tidak lagi terpuruk di tengah jalan. Generasi muda pun akan
senang melakukan pengembangan perbaikan pertanian di desa.
III.
Rumusan Masalah
Bagaimana
bisa meningkatkan pendapatan petani?
IV.
Sumber Data
Keluhan berbagai petani
di desa-desa.
B.
PEMBAHASAN
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi adalah: 1. pemasukan atau pengenalan
hal-hal yang baru; pembaharuan, 2. penemuan baru yang berbeda dari yang sudah
ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, alat).
Dengan
demikian inovasi meliputi komponen ide atau gagasan, metode atau praktik, dan
produk atau hasil dari yang diusahakan. Dari hal-hal tersebut harus mengandung
yang serba baru. Karena pada dasarnya penggunaan metode lama kurang berhasil,
atau tidak mendapatkan hasil yang baik. Sehingga diperlukan upaya pembaharuan
demi peningkatan pendapatan.
Agar
pendapatan dan keuntungan petani semakin meningkat, ada beberapa metode yang
perlu diterapkan, yaitu:
1. Pembuatan
Kincir Angin
Selain untuk keperluan irigasi, pembuatan kincir
angin diperlukan untuk membuat tenaga listrik. Tenaga listrik bisa disalurkan
ke rumah-rumah warga. Juga bisa sebagai penerangan di sawah-sawah. Apabila
sawah dalam keadaan terang di setiap saat, maka memanen tanaman pun bisa
dilakukan sewaktu-waktu. Tidak harus menunggu siang hari. Masyarakat tidak
perlu risau dengan biaya penerangan karena telah terbantu oleh tenaga kincir
angin tersebut.
2. Pembangunan
Waduk di Sekitar Kincir Angin
Pembuatan waduk di sekitar kincir angin diperlukan
untuk penampungan air hujan. Sedangkan di sekeliling persawahan dibuat parit
untuk aliran air. Jika memerlukan air, maka tinggal membuka pintu parit yang
terhubung dengan waduk tersebut sebagai aliran. Maka dalam keadaan musim
kemarau pun masih punya simpanan air di waduk.
3. Memelihara
Sapi
Pemeliharaan sapi bisa diambil berbagai
manfaatnya. Selain bisa dijual untuk kebutuhan yang mendesak, kotoran sapi pun
bisa dipakai untuk pupuk kompos. Sehingga apabila masing-masing petani
mempunyai sapi, maka bisa menghemat biaya pembelian pupuk untuk tanamannya.
Apabila ketiga metode di atas dapat
dipadukan, misalnya dengan adanya kincir angin di persawahan, bisa dibangun
juga arena pertamanan. Caranya dengan menanam tanaman hias di sekitar kincir
angin. Tidak lupa tumbuhan peneduh juga ditanam di situ agar setiap orang yang
singgah akan betah berada di bawah
kerindangannya. Menambahkan tempat duduk yang nyaman, juga menambahkan
benih-benih ikan di dalam waduk sebagai sarana pemancingan. Bisa juga
ditambahkan wisma tani serba guna sebagai tempat pengolah ikan atau sebagai
tempat penyuluhan bagi kader petani desa. Taman persawahan ini bisa
dibisniskan. Siapa pun yang ingin mengunjungi waduk dan kincir angin harus
membayar seberapa yang warga kehendaki. Sehingga bisa menambah pendapatan kas
desa.
Di sini diperlukan kerja sama dengan
Balai Penyuluhan. Agar generasi muda lebih tertarik bagaimana mengembangkan
pertanian yang menyenangkan. Memanfaatkan potensi pemuda yang punya pendidikan
tinggi untuk kemajuan pertanian. Juga bisa memanfaatkan internet. Desa bisa
menyediakan lahan kosong sebagai arena pembelajaran bercocok tanam di sekitar
taman persawahan. Sehingga bisa dijadikan bisnis pula. Misalnya bekerja sama
dengan sekolah-sekolah. Yang akan praktik bercocok tanam juga harus memberikan
sumbangan. Tidak harus berupa uang, bisa juga berupa bibit, peralatan, ataupun
yang lainnya. Jika warga bisa kompak menjalankan inovasi ini, maka akan dapat
memupuk rasa kesatuan dan persatuan warga. Sehingga masyarakat petani pun akan
hidup tenteram dengan hasil yang meningkat.
C. PENUTUP
Dari inovasi di atas dapat dikatakan
bahwa petani dapat menghemat, bahkan menambah penghasilan mereka. Menghemat
uang berarti dapat mengurangi tanggungan listrik. Sedangkan untuk menanam
tanaman, masyarakat telah tersumbang oleh pengunjung taman persawahan.
Kas desa pun akan lebih banyak. Selain
masyarakat mengandalkan panen, kas desa akan terisi oleh pengunjung taman,
pemancingan, pengolahan ikan, maupun pembuatan pupuk kompos yang terorgasisasi.
Sehingga tidak ada lagi keluhan petani bahwa penghasilan mereka tidak seimbang
dengan keringat yang mereka keluarkan.
D. DAFTAR
PUSTAKA
Ø Bacaan-bacaan
dari internet.
Ø Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
(media power point!: gambar
kincir angin, persawahan, ternak sapi, penerangan,
taman, waduk, gubug)
(Dibawakan oleh Cholid, kelas VIII A MTs. Arrahmah. Mendapatkan
juara ke-2, dalam lomba Pramuka tahun 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar