Lembutnya belaian
sang surya
Tak lena ku olehnya
Bahkan bangkitkan
ragaku
Tuk usaikan
kewajiban saat itu
---
Bergegas ku
berbenah diri
Entahlah
Rasa “ingin”
menyeruak tuk bersihkan raga
Hingga ku rehat bersama
samsu yang kian meninggi
---
Sedikit gelitik di
dalam ragaku
Kian kuat
Sukma lain dalam
tubuh pemberian Sang Khalik
Rupanya ingin
mengintip indahnya dunia
---
Tak kuasa
Pemilik sukma itu kencangkan
tangis pertama
Senin, tepat di
hari Sumpah Pemuda di tahun 1998
Sungguh persalinan
nan elok mengantarkan bidadari mungil
Sebagai anugerah yang
amat indah
---
Bidadariku nan cantik
…
Dunia tak selalu
kejam seperti kata orang
Jika kita bisa
menyikapi hidup dengan bijaksana
Bijaksana dalam
berpikir
Bijaksana dalam
bergaul
Bijaksana dalam
berbagi waktu
Seimbangkan urusan
duniawi dan akhirat
---
Bidadariku yang
kian cantik …
Mantabkan langkah
tuk songsong masa depan
Lalui lintangan
aral dengan penuh gigih
Tersenyumlah pada
dunia
Dan katakan bahwa
“aku” bisa
---
Ayah ibu kan
selalu mendoakan yang terbaik
Tak lupa kasih
sayang kakak dedek
Mengantarkanmu
dalam gapai asa
Bidadariku…
Cinta kami buatmu
selalu …
---
Mgr, 28 Oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar