Dia Meregang Nyawa
(Luluk
Nur R.)
Kawan…
Kau tak pernah
tahu
Orang yang
sangat aku sayangi
Sekarang
terkapar
Sekarang tak
berdaya dan meregang nyawa
---
Dulu
Paman pamit ke
kota tuk cari sesuap nasi
Tapi setelah
sukses
Dia banyak hamburkan
uang demi night club
Hingga … kata
bapakku
Paman suka
berganti-ganti pasangan
---
Kawanku, bapakku
juga bilang
Paman terserang Human
Immunodeficiency Virus
Virus mematikan
hingga akibatkan aid
Hingga kekebalan
tubuh paman hilang
Dan rentan
terhadap penyakit
---
Lihatlah,
Kawanku…
Lihatlah dia
Dia yang dulu
tampan gagah perkasa
Sekarang tinggal
tulang berbalutkan kulit
Pucat wajahnya
bak mayat hidup yang tinggal menunggu giliran
---
Giliran apa,
Kawan?
Yach… dia
tinggal menunggu giliran dijemput Izroil
Izroil sang
pencabut nyawa
Karna itu
Aku harus siap,
Kawan…
Relakan
kepergiannya
---
Tapi, Kawan…
selama dia masih hidup
Jangan kucilkan
pamanku
Jangan jauhi dia
karena paman
membutuhkan bantuan dan dukungan
tuk bisa lanjutkan
sisa hidupnya dengan tanpa beban
dan siap pulang ke
rahmatullah dengan ikhlas
---
Untukmu, Kawan…
untuk kita semua
Waspada jika kita
berobat
Juga waspada bila
kita transfusi darah
Kita pinta kepada
dokter
Jarum suntik yang
baru
Agar kita tak
menjadi bagian dari paman
Minggiran, 11 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar